Angin ringan yang bertiup sepoi menerpa setelan jas berwarna abu abu muda yang dikenakan oleh CEO tampan sebuah perusahaan raksasa.dengan gaya yang khas lelaki ia mengibaskan setelan jas tersebut yang tertiup angin sepoi tadi. dan kini dengan segala kesibukannya, ia sudah menyiapkan beberapa dokumen dan kumpulan file penting. tengah malam tadi ia menerima sambungan handphone dari pengawal kepercayaannya bahwa ibu diana siap ingin bersaing dengan perusahaannya, dia mengklaim bahwa di perusahaan zhi han secara diam diam telah menaruh jumlah saham yang tak sedikit serta sebuah investasi diperusahaan zhi han yang lain. apalagi ia meminta jabatan penting sebagai wakil CEO. tentu saja membuat zhi han tak heran. ia sudah mengerti apa yang di inginkan ibu diana untuk mengeksekusi perusahaan dan dirinya.
namun bukanlah zhi han namanya jika ia tak memperhitungkan secara matang berbagai rencana untuk membasmi permasalahan tersebut. zhi han beserta pengawal dan dengan di bantu zay sudah menyiapkan beberapa kejutan. zay pun sudah mencari tahu dan mengklaim masalah investasi tersebut palsu untuk menggertak zhi han. dilihat dari dokumen yang telah ia kumpulkan zay berpendapat investasi itu bukan atas nama ibu diana tapi mantan suaminya yang di klaim ibu diana sebagai miliknya. tentang saham Zay pun masih meragukannya.
***
sedang jauh dari kesibukan Zhi Han dan Zay, tentu saja ada wanita yang anggun dan dengan sorot mata yang tajam sedang bersaing mengakuisisi sebuah perusahaan dengan bantuan rima sahabatnya dan nona xiou dari seberang negara. Riri yang di temani uncle lee dan istrinya. tengah duduk di samping riri memperhatikan cara kerja menantunya dalam mengakuisisi perusahaan itu.
" kalian siap..." ucapnya kepada anak buahnya dari kejauhan tepatnya seberang negara indonesia.
" siap !! " ucap mereka serempak.
dengan penuh ketelitian dan tak akan ia biarkan lepas riri bersama rekan rekannya bertarung melawan sebuah perusahaan raksasa lainnya. tujuannya mengambil alih perusahaan tersebut yang bukan hak miliknya secara sah. namun riri tak mau mengakali dengan cara yang curang.
sedang di seberang kota, seorang CEO perusahaan elektronik terbesar duduk dengan wajah yang masam dan keringat panas di wajahnya, diikuti oleh beberapa pegawai yang sibuk ikut bersaing untuk melindungi perusahaan. bukan tak mungkin CEO ini yang tak lain mantan suami ibu diana terpancing untuk mengikuti sebuah persaingan besar besaran. padahal itu adalah jebakan untuknya.
malam sebelum persaingan ini di mulai, seorang wanita paruh baya dengan beberapa pengawal bertemu dengannya untuk kesepakatan sebuah kerjasama, wanita itu menginvestasikan saham 50% untuk bekerjasama dengannya. tentu itu jumlah yang tak sedikit. namun kelicikan dari wajah lelaki ini menguasai jalan fikirannya. ia terpancing untuk menjual dan menggunakan saham itu di tambah sisa saham ibu diana untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. tentu saja Riri langsung membloknya agar ia tak terpikat dengan perusahaan lainnya, riri sengaja menawar dengan harga yang tinggi. bahkan riri tak mau 70% saham itu, ia ingin lebih.
" apa kau bilang,,, saham itu lenyap... artinya..aku kalah !!" ucap lelaki itu tak percaya.
" aku sangat penasaran perusahaan apa ini yang nekat menawar dengan harga tinggi...baiklah... aku akan menambah kembali totalnya, akan aku tambahkan aset lainnya " ucapnya tanpa mendengarkan anak buahnya yang melarang melakukan hal itu karena akan berdampak buruk pada perusahaan.
" woowwwooowww..." ucap riri senang membuat uncle lee dan istrinya heran, sedang anak buahnya dan Rima terus bekerja memperhatikan kemajuan saham dan aset yang akan ia beli.
" Kurang ajar...Kurang ajar !! " ucap lelaki itu dengan marah dan menghamburkan apa saja yang ada di meja kebesarannya.
" tuan kan kami sudah bilang tadi anda harus berhati hati karena perusahaan itu bukan perusahaan sembarangan " ucap anak buahnya.
" kenapa kau baru bilang,,, sialan ...hancur semuanya... kita bangkruut...Bangkrutt " ucap mantan suami ibu diana.
***
sementara di meja rapat, persaingan ketat yang sebenarnya juga sedang berlangsung.
" zhi han... bagaimana sayang... apa kau terkejut dengan berita ini bahwa aku akan menjabat wakil CEO yang baru di perusahaanmu " ucap ibu diana.
" tentu saja aku sangat kaget nyonya..hanya saja apa kau yakin dengan keputusanmu, kau tidak sedang berkhayalkan..." ucap zhi han dingin.
" tentu ini bukan khayalan sayang... kau juga anakku...aku tak mau menggeser posisimu..untuk itu aku hanya memilih jadi wakilmu..." ucapnya lagi dengan di saksikan para pemegang saham lainnya.
" baiklah.. tapi tak semudah itu nyonya, aku harus tahu apa untung dan ruginya kalau kau bergabung di perusahaanku " ucap zhi han.
" ouhhh...banyak..aku sudah menginvestasikan sahamku di beberapa perusahaanmu yang lain, bahkan aku juga menginvestasikan sahamku di perusahaan ini dengan harga fantastis..bukankah banyak untungnya " ucapnya percaya diri.
" baiklah kalau itu tambahan darimu, perusahaanku yang mana saja yang kau beri jatah atas investasimu bisa kau tunjukkan pada kami semua di sini agar kami yakin dalam penunjukkan kali ini " ucap Zay membuat ibu diana kaget namun bersikap seolah biasa saja.
" bukankah sudah aku jelaskan tadi, kalau kau tak percaya akan aku tunjukkan..." ucapnya memberi kode pada sekretarisnya agar menunjukkan jenis investasi yang di maksud. namun begitu sekretarisnya ingin menampilkan di layar, ia sangat kaget isi filenya terkena serangan virus. membuat semua yang ada di ruang rapat tersebut saling bertatapan tak percaya.
" apa itu,,, apa yang kau lakukan pada filenya, cepat kau perbaiki.." ucapnya pada sekretarisnya setengah berteriak karena kesal.
" maafkan sekretarisku atas kecerobohannya, baiklah akan ku tunjukkan saham yang aku investasikan di perusahaan ini " ucap ibu diana sambil memperlihatkan harga saham miliknya, namun lagi lagi semua tak mengira, ibu diana yang tak memperhatikan layarnya merasa heran dengan kegaduhan dari mulut para pemegang saham, ia berfikir mereka kaget melihat investasi yang ia tanamkan.
" bagaimana, tentu kalian semua puas melihat investasi sahamku..." ucapnya penuh percaya diri dan keyakinan.
" maaf nyonya... apa anda memang sudah mempersiapkan saham yang merosot jauh lebih rendah seperti itu, bukankah artinya sahammu tak memenuhi syarat " ucap yang lain sambil tersenyum tak percaya dengan yang dilihatnya.
" maksudmu..." ucapnya heran dan menatap layar proyektor, sahamnya merosot jauh turun bahkan berada di tahap 0,1% dan apabila masih memungkinkan saham itu akan lenyap. yang artinya sahamnya telah habis terjual tanpa ia ketahui. wajahnya memucat tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya saat ini.
tak lama pintu ruang rapat terbuka dan segerombolan para lelaki dengan baju kedinasan memperlihatkan identitas mereka.
" maaf mengganggu semuanya, ibu diana anda kami tangkap atas kasus penggelapan, pemalsuan dokumen dan otak pembunuhan beberapa tahun yang silam " ucapnya sambil mendekat dan meminta dengan hormat atas kesediaan ibu diana untuk di bawa ke kantor polisi.
" maaf, anda salah orang, mohon selidiki kembali " ucap ibu diana terbata bata
" kita selesaikan semuanya di kantor ibu, barang bukti kami telah lengkap " ucap polisi tersebut.
suara keributan pun terjadi di kantor Zhi han siang itu, semua yang ada di sana tak menyangka atas apa yang selama ini di perbuat ibu diana.
****
" sayang... kau hebat...kau hebat.. menantuku hebat sekali...kau mengalahkannya... kena kau tahu rasa... sudah saatnya mendiang adikku mendapatkan keadilan, kasian keponakanku selama ini, ia banyak menderita karena ulah kalian... " ucap istri uncle lee yang tak percaya menantunya membabat habis saham mantan suami ibu diana, tak lupa aset merekapun ludes dalam sekejap saja. uncle lee pun bernafas lega dan mengucap rasa syukur yang mendalam, semoga dengan kejadian ini semua teratasi dengan baik.
" hmmm...leganya aku jeng.. " ucap rima yang memeluk sahabatnya ini.
" nona...apa semua baik baik saja di sana " ucap nona xiou pada riri.
" semua baik saja nona xiou, jangan lupa beri bonus pada anak buahmu itu yang sudah membantuku barusan dan aku memberi bonus tambahan pada mereka untuk beristirahat selama dua hari di rumah dengan keluarga, bukankah besok hari yang bagus untuk berkumpul dengan keluarga " ucap riri dengan senyuman.
" benarkah nona, anda memberi kami waktu libur selama dua hari " ucap salah satu pegawai nona xiou,
" tentu, nikmatilah waktu kebersamaan dengan keluarga kalian, walaupun hanya dua hari namun buatlah itu menjadi berharga, jangan lupa ambil bonus pada nona xiou ya..." ucap riri mengedipkan matanya pada para pegawainya dan mematikan sambungan video di layar monitor laptopnya.