sesampainya di rumah sakit, riri langsung di bawa ke ruang ICU di susul oleh beberapa dokter. sementara zhi han terduduk lemas, menyapu wajahnya yang di rundung kecemasan. sedang zay hanya terus menatapi zhi han. ia sangat marah sekali.
" udah dong beb, jangan gini..." ucap sesaria mengaitkan tangannya di lengan zay berusaha menenangkan kekasihnya.
" zhi han...bagaimana agassi.." ucap uncle lee yang mendengar kabar nona manisnya di bawa ke rumah sakit. ia melihat keponakannya yang diam dengan pandangan kesedihan. kemudian menatap dua sejoli di seberangnya.
" Tuan Zay... nona Sesa..." ucap uncle lee. sementara bibi zhi han mendekati dan berusaha memeluk keponakannya. ia pun turut merasa bersalah setelah mendengar cerita pengawal kwang sore tadi perihal keponakan dan menantunya.
" ohh.. jadi kalian saling kenal... aku perhatikan bukan tuan dan majikan... siapa sebenarnya kalian, ada hubungan apa ..." tanya zay
" dia...suami agassi adalah keponakan saya.." ucap uncle lee menjelaskan membuat zay dan tunangannya berpandangan tak percaya.
" bagaimana mungkin si brengsek ini keponakan uncle.. mustahil " ucap zay tak percaya.
" itu benar tuan..." ucap uncle lee meyakinkan zay.
tak lama beberapa orang perawat keluar mengambil beberapa kantong darah membuat semua yang melihatnya cemas. selang satu jam suasana hening di kejutkan oleh langkah para dokter.
" om..gimana keadaannya..." ucap Zay.
dokter hanya menggeleng lemah.
" dia kehilangan banyak darah dan sempat gagal bernafas, om sudah bilang jangan bikin dia stress apalagi sedang hamil, mereka dalam keadaan lemah sekarang." ucap dokter
" padahal beberapa hari ini kak riri makan teratur, asupan sehat juga kami jaga om.. hanya saja sehabis makan di muntahkan lagi" ucap sesaria.
" mungkin karena itulah kondisinya melemah, apalagi ini bayi kembar takutnya bayinya dalam kondisi lahir prematur apabila keadaan seperti ini berlarut larut. berdoa saja semua baik baik saja ya, om dan tim akan tetap memantau kesehatan ibu dan anaknya " ucap dokter sambil menepuk pundak zay dan berlalu. kali ini kemarahan zay benar benar di ujung tanduk, setengah berlari ia meraih kerah Zhi han dan melayangkan beberapa pukulan ke wajahnya. membuat zhi han tersungkur. dan wajahnya lebam.
"sudah beb...sudah ini rumah sakit.." ucap sesaria berusaha menghadang zay yang ingin kembali melayangkan pukulannya ke arah zhi han.
" gara - gara kamu ade sepupuku gini.. dengar ya...kalau saja kami gak datang tepat waktu mungkin sekarang kita semua sudah ada di pemakaman riri, gara gara ngejar kamu brengsek,,, ngejar kamu sama wanita lain dia hampir aja mati di tabrak tuh mobil, atau jangan jangan emang rencana kamu buat bunuh ade aku..haahh!!!" ucap zay tak terkendali. membuat zhi han kaget mendengar kata kata zay, 'jadi karena inikah riri tak memberi kabar tentang kedatangannya' ucap zhi han dalam hati.
"wooyy...berisiik...bisa kan gak usah main pukul gitu..." ucap prima setengah berteriak dan menghampiri zhi han.
" gak apa apa kan boss..." ucapnya yang melihat wajah zhi han lebam.
rima pun berusaha membantu zhi han berdiri. dan bibi zhi han hanya bisa menangis melihat keponakannya di perlakukan seperti itu.
" uncle...gimana sih didik keponakannya, bisanya cuma nyakiti hati istrinya az, gara gara dia niih...riri banyak fikiran " ucap zay kembali marah.
" udah dong beb..kita dengerin penjelasan suami kak riri dulu...tenang ya..." ucap sesaria meraih tangan zay dan menjauh dari hadapan zhi han.
" kak prima...bisakan bawa beb Zay ke tempat lain, biar sesa yang ngomong sama suami kak riri, gak enak gini terus,, gak ada yang kasian apa sama kak riri yang berjuang di dalam sana.." ucap sesaria benar membuat semua nya terdiam.
" ayo Zay...kamu nih main pukul aja.. " ucap prima meraih pundak zay dan menjauh dari hadapan zhi han.
" kak zhi han..ini..lap dulu darahnya..." ucap Sesa sambil duduk di samping zhi han yang membersihkan wajahnya dari pukulan zay tadi. di susul rima, uncle dan bibi zhi han yang mengkhawatirkan keadaan zhi han.
" maafin Beb Zay ya kak...dia kalau marah emang gitu bila sudah gak tahan dia tampung marahnya langsung deh main pukul aja" ucap sesa memandangi wajah zhi han yang lebam, ada rasa iba melihatnya.
" emang ada apa sih Sesa...kok segitunya zay sama zhi han.." ucap rima tak mengerti duduk permasalahannya.
" gini...sewaktu kami jemput mama di bandara, kita liat kak riri berjalan cepat cepat di depan bandara, kami ikuti ternyata kak riri ngejar ngejar seorang lelaki sama wanita yang naik mobil van hitam, kak riri gak sadar dia sudah di buntuti orang yang makai mobil mercedes hitam di belakangnya, waktu itu kak riri berdiri di tengah trotoar, dan kak riri di tabrak tuh...untung kesenggol doang, terang az beb Zay langsung turun dari mobil dan nyamperin kak riri. baru mau berdiri saat jatuh eh kak riri di serempet kendaraan lagi untung beb zay berhasil melindungi nya walau mereka sama sama jatuh ke pinggir jalan, nah...pendarahan deh kak riri. kehamilannya lemah ya kak,,, kak riri mengalami anemia lumayan parah, kata om ada sejenis kandungan obat di obat penambah darah yang gak cocok buat tubuh kak riri, lalu..kita stop makan obatnya ganti makanan sehat dan vitamin, namun tetap aja mual muntah dan pusing hebat di alami kak riri. padahal obat penguat kandungan dan anti mual sudah di konsumsi. gak tahunya makin parah keadaannya, kak riri sering ngelamun, pandangannya kosong persis sama seperti dulu kak rima,,sesa sedih ngeliatnya." ucap Sesa menjelaskan panjang lebar.
" jadi itu sebabnya zay marah sama zhi han, wajar aja lah sifat zay kebalikan dari Zian. apalagi bila menyangkut riri. nah jelasin zhi han siapa wanita itu, bukan simpanan kamu kan " tanya rima.
" dia nathalia,,,kamu tahu sendiri lah rim, aku gak mungkin punya simpanan, nathalia membantu aku membereskan beberapa persoalan perusahaan di jerman. nathalia adik sepupu aku " jelas zhi han.
" seharusnya kak zhi han segera jelaskan ke kak riri, jangan sampai jadi gini..." ucap Sesa sambil berlalu mencari zay tunangannya.
riri baru saja di pindahkan ke ruang khusus perawatan. wajahnya yang pucat sayu tak mengubah paras cantiknya, hanya saja hidungnya masih memakai selang pernafasan. dan belum sadarkan diri. membuat yang melihatnya cemas dan sedih.
terlebih lagi zhi han yang terus terusan berada di samping istrinya.
" agassi... cepat pulih,, saya di samping anda sekarang...kami akan selalu ada buat anda " ucap uncle lee yang bersedih melihat nona majikannya masih belum sadarkan diri. sedang sang bibi hanya menangis merasa bersalah.
sementara prima dan zay dengan seksama mendengarkan cerita sesaria tentang penjelasan zhi han barusan.
" nah..salah pahamkan jadinya...kamu harus meminta maaf zay.." ucap prima
" enak aza, dia tetap salah...kenapa tak memberitahu istrinya kalau mau keluar negeri mengurus perusahaan bareng adik sepupunya." ucap zay.
" aku emang salah, karena aku kalut, fikiranku terbagi bagi, dan pingin secepatnya menyelesaikan permasalahan di perusahaan agar bisa secepatnya pulang menemani istri dan keluarga, aku tak tahu riri menyusulku dan aku sempat membuntuti kalian, karena aku fikir kalian memiliki hubungan spesial yang berlebihan, maafin aku karena tak tahu kamu kakak sepupu istriku " ucap zhi han menambah penjelasannya ke zay.
" udah deh..mending kalian baikan, permasalahan sudah jelas, tinggal bagaimana caranya menjelaskan ke riri agar riri paham " ucap rima menenangkan.
namun zay hanya berlalu begitu saja meninggalkan mereka yang keheranan begitu zay mendapatkan sebuah pesan.
" bereskan mereka...paham!!" ucap zay jelas membuat sesa dan yang lain mendengarnya merasa heran.
" siapa beb..." ucap sesaria.
" yang nabrak riri udah ditemukan, aku hanya memberi sedikit pelajaran sebelum diserahkan ke kantor polisi" ucap zay.
" syukur deh...sekarang kita semua mesti fokus ke kak riri ya kan .. apalagi usia kandungannya menginjak usia tua sebentar lagi tujuh bulanan kita harus selamatan nih..." ucap sesa benar.
" iyaa...tapi janji semuanya setelah masalah ini beres baru papi mami dan satria kita suruh kemari, kalian tahukan kesehatan mami riri terganggu apabila mendengar kabar seperti ini" ucap rima.
" dan kamu boss...harus bilang ke semuanya riri mengandung bayi kembar agar lebih waspada lagi jaganya.." ucap prima membuat rima, bibi dan uncle lee kaget.
"jeongmallo, naneun ssangdung-i sonjaleul gajil geos-ida.(benarkah, aku akan punya cucu kembar)" ucap bibi zhi han yang masih tak percaya mendengarnya namun sangat bahagia sekali.
" kok kalian gak kaget," ucap prima pada zay dan sesa.
" kami sudah tahu kok.. makanya kami sangat menjaganya " ucap sesa.
" jadi setengah surprise dong..." ucap prima lesu.
" frangky...frangkyy... " ucap zay tersenyum simple sambil berlalu merangkul kekasihnya Sesa meninggalkan mereka ke ruangan riri.