Chereads / Me is me / Chapter 77 - Thank's And Sorry...

Chapter 77 - Thank's And Sorry...

angin semilir di sore hari menyibakkan tirai jendela ruangan kantor milik CEO ternama, tentu saja ada dua pasangan sejati di sana sedang tertidur pulas. namun... tatkala sinar sunset menyilaukan wajah mereka sore itu.

" Sweety... come on wake up,," ucap zhi han yang merasakan badannya seperti tertindih benda berat. namun...suara tawa renyah mulai mengusik pendengarannya. ia pun mengusap matanya yang malas di ajak terbuka. namun yang ia pandangi hanya wajah manis istrinya yang sepertinya sedang mengerjainya. istrinya tertawa cekikikan karena melihat wajah suaminya yang seperti badut jalanan saat ini. beberapa menit yang lewat, riri terbangun karena ia merasakan haus yang teramat sangat, ia pun bangkit perlahan karena tak ingin membangunkan suaminya yang tertidur lelap di sofa bersamanya dengan wajah yang kelelahan. riri berjingkat pelan menuju sebuah pantry kecil di sudut ruang kantornya, ia membuka kulkas kecil dan melihat ada orange jus yang ia buat pagi tadi sebelum berangkat kerja. ia meminum dengan sangat cepat saking hausnya. kemudian ia berjalan pelan mendekati suaminya. ia melihat dokumen yang seharusnya di kerjakan olehnya ternyata sudah selesai. ia memandang gemas suaminya dengan lirih berkata " thank' s sweetheart.." ucapnya sambil mengusap kening suaminya. kemudian perlahan ia ambil dokumen tersebut dan meletakkan di meja kerjanya. ia kemudian kembali ke dekat sofa dan ada senyum usil terlukis di wajahnya. ia segera mengambil lipstik dan memoleskan di bibir, hidung, dan pipi suaminya. ia ingin tahu apa jadinya kalau wajah suaminya yang tampan berubah seperti wajah wanita. namun.. usilnya riri berkelanjutan, ia pun mengambil pensil alis nya dan menaruh beberapa titik di sudut bibir suaminya membentuk tanda bulat seperti tahi lalat, 🦍🦍...sangat menggemaskan fikir riri. hingga tanpa sadar, suara serak suaminya menghentikan keusilannya. hingga ia tertawa cekikikan.

zhi han yang baru membuka matanya , mendapati istrinya tertawa merasa heran, apa yang membuat istrinya cekikian seperti itu.

" sweety...apa ini sudah pagi...?? "ucap zhi han tanpa sadar karena nyawanya seperti masih berada di bawah alam sadar. mendengar hal itu membuat riri tertawa terpingkal - pingkal.

" iya sweetheart...ini sudah pagi dan kamu ketiduran di ruangan kerjaku, ayoo bangun... kamu belum mandi, belum gosok gigi..." ucap riri sambil terus tertawa.

zhi han beranjak dari sofa, kemudian menarik tangan riri beranjak pergi dari ruangan tersebut. kembali ke apartemen mereka di lantai atas. di perjalanan menuju lift, beberapa karyawan yang hendak pulang kerja menahan tawa mereka, begitu melihat suami bos mereka keluar ruangan. dan riri yang membuntutinya di belakang hanya mendaratkan dua jarinya ke mulutnya, seolah mengatakan

' sebaiknya kalian diam saja '. zhi han heran apa ada yang aneh dengannya, kenapa karyawan istrinya yang melihatnya memandang lucu ke arahnya, dan kenapa mereka sibuk ingin pulang kerja, bukankah ini masih pagi fikir zhi han.

sesampainya di kamar pribadi mereka, zhi han langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. dan ketika hendak melepaskan pakaiannya, ia berteriak saking kagetnya melihat wajahnya di depan cermin. "ohhh...Noooo...!!!" teriaknya dari kamar mandi. membuat tawa riri semakin kencang.🀣🀣🀣

" sweetyyyy....what are you doing to me..???..." teriak zhi han tak percaya istrinya sangat usil karena wajahnya yang di permak abis dengan make up plus rambutnya yang di ikat menjulang tinggi kecil kecil seperti anak tk. jelas hampir seperti badut jalanan.

zhi han bergegas membersihkan riasan yang ada di wajahnya dan mengguyur tubuhnya dengan air shower. dalam hatinya ia terus mengomel ngomel kenapa istrinya sangat usil. beginikah nasib suami apabila istrinya sedang ngidam, bathin zhi han seperti tak mempercayai keadaan yang ia alami. namun seulas tawa kecil menghiasi wajahnya. gemas, kesal namun juga bahagia. sebentar lagi ia akan menjadi lelaki yang sempurna. seorang daddy.

selepas kegiatannya di kamar mandi, zhi han tak melihat istrinya di kamar mereka. entah kemana perginya tawa yang ia dengar tadi. segera zhi han memakai pakaiannya menuju ruang keluarga mencari istrinya, namun tak ia temukan jua. kemana perginya fikir zhi han sedikit cemas.

*****

" kau bereskan sisanya,, okey " pinta riri kepada nona xiou.

" sedang kau pengawal ali, kau tetap awasi dia.. dan juga perusahaan cabang ini, jangan sampai suamiku mengetahuinya." perintah riri kepada pengawal ali.

selepas riri tertawa tadi, tawanya terhenti tatkala pengawal ali mengirimkan pesan untuknya. riri memang menyuruh pengawal ali menyelidiki perusahan cabang semen yang baru di rintis suaminya, ia heran kenapa perusahaan itu mengganti nama belakangnya, apa yang sebenarnya terjadi. setelah beberapa waktu hasil penyelidikan pengawal ali mendapat secercah penjelasan nyata, bahwa perusahaan itu sudah di jual suaminya. membuat riri melongo tak percaya. ia pun mendapatkan kabar pemiliknya yang baru adalah direktur utama rumah sakit tempat putranya di temukan. riri memutar otak. ia baru teringat pasti ada perjanjian yang suaminya buat, untuk dapat mengakses isi rumah sakit agar menemukan putranya. namun riri tak membayangkan zhi han mengorbankan perusahaan cabangnya.

dan kebetulan malam ini riri beserta beberapa staf khusus yang ia tunjuk sedang berada di ruang rahasia temoat biasa riri mengadakan pengakuisisian beberapa perusahaan yang hampir bangkrut. dan keberuntungan apa yang riri peroleh malam ini, ia berhasil mengakuisisi rumah sakit itu, ya.. rumah sakit itu sahamnya anjlok, beberapa dokter handal pergi ke rumah sakit lain dan terjadi kekacauan. yang riri tahu di rektur rumah sakit itu mengalami kebangkrutan. isunya hanya demi wanita..wooww...fikir riri. riri pun berhasil mengambil alih rumah sakit itu dalam sekejap, tentu dengan bonus perusahaan cabang semen suaminya ada di genggamannya, permasalahnnya ia harus menata rumah sakit itu, semuanya... otak riri terus berfikir..hingga ide cemerlang itu muncul, sahabat karibnya..Prima ya...hanya Prima yang mampu... sedang perusahaan semen ia serahkan di tangan nona xiou yang jenius. di ruangan itu kalimat demi kalimat keluar dari mulut riri dan prima, mereka saling beradu argumen lewat video call hingga prima mengalah demi sahabat karibnya ini. sedang nona xiou dan pengawal ali mendapat tugas tambahan khusus. membangun perusahaan cabang semen itu kembali. tentu saja riri bukan orang yang tak tahu terimakasih pada karyawannya yang sudah banyak membantunya slama ini, dua buah apartemen mewah ia hadiahkan untuk nona xiou dan pengawal ali lengkap dengan isinya. nona xiou sempat menolak, namun riri tak mau ada penolakan. ia tak mau nona xiou tinggal di sebuah rumah yang kecil.

" kalian pantas mendapatkannya , okey ?!" ucap riri dengan mata tajamnya yang tegas.

selepas itu, mereka pergi meninggalkan ruangan rahasia itu, karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 malam.

zhi han terus saja mondar mandir, apalagi menyadari istrinya yang mengerjainya barusan dengan mengatakan harinya masih pagi...

" please deh..." fikir zhi han yang melihat cuacanya menggelap. ia tersadar istrinya... usil.

riri yang baru sampai di depan apartemennya, memandang di balik punggung seorang lelaki berperawakan gagah, suaminya...ia hanya menghela nafas dalam, dan melangkahkan kakinya memeluk suaminya dari belakang, " sorry " ucapnya lirih.

membuyarkan lamunan zhi han. zhi han terkejut dengan kelakuan istrinya, kadang manja , kadang usil dan ia mendengar kata maaf barusan. 'ada apa ini' fikir zhi han. ia ingin membalikkan tubuhnya, namun riri menahannya dengan mengeratkan pelukannya dan menciumi lengan kekar suaminya.

" sebentar aza, kayak gini...pleasee..." ucap riri.

" sorry sweetheart...kamu mengorbankan banyak hal untukku " ucap riri dalam hati.

" sweety...kamu dari mana, selarut ini baru pulang, aku kesepian tahu dari tadi sendirian... dan kamu...kamuu.." seketika ucapan zhi han terdiam merasakan ada isak tersembunyi dari istrinya, ia merasakan pundaknya yang sedikit basah. ia memalingkan tubuhnya, dan mendapati istrinya yang tertunduk dalam diam, ia menangkup wajah mungil istrinya, dengan kedua tangannya sedang kedua jarinya mengusap mata yang lembab itu.

"apa yang terjadi, kau kenapa...sweety" ucap zhi han cemas.

"mmm...thanks...sorry...for all " ucap riri membuat zhi han tak mengerti.

" sweetheart...aku ingin ke vietnam " ucap riri tiba tiba..

" ada apa, apa sesuatu terjadi dengan papi,mami dan satria " ucap zhi han masih tak mengerti.

" aku kangen mereka..." ucap riri melow.

" oke..oke..kita ke vietnam...lusa...kita mesti cek dulu kandunganmu sebelum bepergian jauh.." ucap zhi han. riri meanggukkan pelan. zhi han pun memeluk istrinya yang d fikirnya sangat aneh bin sensitif belakangan ini.

di kamar.. riri yang selesai mandi merebahkan dirinya di samping suaminya. ia sangat lelah walaupun sebenarnya ia sempat istirahat siang tadi, hanya saja yang lelah adalah fikirannya. zhi han yang melihat istrinya uring uringan pun mendekati dan mendaratkan ciuman di bibir riri pelan. kemudian mengusap perut riri yang memang masih belum terlihat sedang hamil. " baby...jangan bikin Mimmo kamu kelelahan ya... " ucapnya pelan. riri mengelus pelan kepala zhi han.

" kamu pasti capek ya..melihat tingkahku yang kadang berubah rubah." ucap riri memandangi wajah tampan suaminya.

" siapa bilang,, i'm happy my dear..?" ucap zhi han tulus. dan menciumi wajah istrinya dengan gemasnya. kemudian menggigit pipi gembil istrinya saking gemasnya.

" aww...sakiitt" ringis riri

" itu balasan kamu usil hari ini " ucap zhi han tertawa menang.

" cup..😘 nih tambahannya.." balas riri pula mendaratkan ciuman dadakan di bibir zhi han. membuat zhi han melongo πŸ€ͺ.

" dasaar ..istri usiilll" teriak zhi han. sambil membuka baju kaosnya. siap menerkam istri usilnya.