siang ini riri bertemu dengan zhi han di dikantornya, zhi han yang memandanginya penuh arti padanya. begitupun riri. namun riri mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja ke lantai atas apartemennya. zhi han hanya memandang hampa walau sangat ingin memeluk istrinya dan tak ingin berpisah lagi walau sekejap saja.
riri mememui papinya yang sedang mondar mandir tak jelas.
" ada apa pi.." tanya riri menyadarkan lamunan papinya.
" yaa...bagaimana kau bisa tenang sementara cucuku di culik orang, katakan padaku siapa dia, aku akan..." ucapan papi riri terhenti. saat riri menyodorkan tiket pesawat lengkap dengan pasport nya.
" maksudmu...apa ini..tidak..papi gak akan pulang sebelum cucu papi di temukan" ucapnya keras.
" papii...satria baik baik saja..ia sedang berlibur." ucap riri menegaskan walau tak mau menjelaskan secara detail karena akan membuang waktunya bergerak untuk bertemu park ji woo dan menyelesaikan semua ini. semua orang yang ia sayangi harus terlebih dahulu di tempatkan di tempat yang aman fikir riri.
" pleasee...kembalilah ke vietnam, kasian mami papi..ia sendirian, kau sangat mencintai mami kan pii.." ucap riri memelas kepada papinya.
"benar, satria sedang berlibur...lalu penculikan itu..." ucap papi riri bingung.
riri mengedipkan matanya. membuat papinya penasaran.
" pergilah ke vietnam pi..pulang temui mami, papi akan tenang dan bahagia di sana..okeyy" ucap riri yang mencium pipi papinya dan menuju kamar untuk mengganti bajunya sehabis dari bandara. kini tubuhnya semakin padat berisi, ia merasakan perubahan dalam tubuhnya hingga rasa pusing mulai menghinggapi kepalanya, "jangan dulu sayang...mimmo masih mau beraktivitas " ucapnya mengelus perutnya sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 11 siang, riri tahu jam segini pasti ia merasakan pusing, ini ia rasakan juga sewaktu ke vietnam bersama prima mengantar putranya, satria dan john. namun rasa pusing mulai menjadi jadi. hingga ia merebahkan dirinya di kasur. riri tertidur dengan pulas.
jam berdentang menunjukkan pukul 16.45 sore, riri yang menyadari ada belaian tangan diwajahnya membuka matanya perlahan. nampak samar - samar ia lihat wajah pria yang sangat ia cintai sedang bersedih dan berlinang air mata. riri tak kuasa melihatnya, ia memejamkan matanya kemudian membukanya lagi, berharap ini mimpi. namun tetap saja wajah suaminya yang sekarang ikut berbaring sambil berlinang air mata menatapnya. hati riri benar benar menbuncah begitu tahu suaminya masih berlinang air mata. ia mendekat dan mengecup bibir zhi han sebentar. namun tangan kekar zhi han meraih kepalanya dengan lembut dan refleks mencium bibirnya lama. lumatan demi lumatan riri rasakan, hingga ia terbuai dalam cumbuan suaminya, yang sangat agresif menciuminya, mulai binir hingga ke tengkuk lehernya meninggalkan kissmark di sana. riri hanya mendesah pelan dan tersengal tak mengira akibat ia mengecup bibir suaminya, suaminya berubah jadi agresif menggerayangi tubuhnya membuat riri kesulitan bernafas.
"mmm...sweetheart pelan pelan " ucap riri tanpa sadar. membuat zhi han bangit dan sekali lagi mata mereka saling bertemu dan lekat memandangi, menyiratkan kerinduan yang sangat dalam. zhi han pun tak rela kalau saat ini riri pergi lagi dan meninggalkannya seperti tiga hari kemarin. rasa rasanya zhi han sangat ingin mati begitu tak melihat sedikitpun istrinya di sampingnya.
"aku akan pelan pelan sweatheart,," ucapnya pada istrinya yang tau istrinya tak menyukai tindakan yang kasar. riri hanya pasrah apapun yang akan di lakukan suaminya sekarang. iapun haus akan tubuh suaminya setelah satu minggu ini menahan amarahnya. tanpa sadar riri membuka kancing baju suaminya dan bergerak meraba dada bidang suaminya membuat zhi han tersenyum sumringah begitu melihat reaksi istrinya yang sepertinya juga rindu akan kehadirannya. hingga nafas mereka saling memburu satu sama lain dalam cumbuan dan desahan sore itu. zhi han yang tak mampu menahan diri begitu riri selesai memuaskan dirinya segera membalas apa yang riri lakukan padanya untuk memberikan kepuasan kepada istrinya. hingga adegan ranjang terjadi sampai malam hari. nafas keduanya masih tersengal, yang sedang berbaring sambil berpelukan. sementara zhi han masih asyik menciumi pipi istrinya. " kamu cubby banget sihh..agak berisi lagi, tambah molek.." ucap zhi han. yang melihat ada yang berubah ditubuh istrinya.
" mmmm...i'm pregnant.." bisik riri sambil mencium tengkuk zhi han. membuat zhi han bengong menatap istrinya.
"whatt...you sure..." ucap zhi han.
riri mengangguk pelan dan tersenyum sambil membenamkan wajahnya di tubuh suaminya.
"yaaa...kalau tahu kamuu...kamuuu hamiilll...😁😁😁" tanya zhi han tak percaya sambil tertawa akan kemenangannya yang membuahkan hasil. lalu ia tak hentinya menciumi wajah istrinya.
" tapii...kenapa baru sekarang kamu beritahunya sweetheart..." ucap zhi han yang menggigit gemas pipi cubby istrinya.
" awww...sakiittt...habisnya kamu agresif banget barusan, gak bisa nahan diri, kan ku bilang pelan pelan aja " ucap riri sambil mengalihkan pandangannya dari suaminya.
" sorry..sorryy.. aku gak tahu..habisnya kamu menggiurkan banget tidur hanya pakai pakaian tipis tanpa BH lagi.." ucap zhi han.
" upsss...habisnya gerah banget, dan bawaannya tadi pusing..tapi sembuh nih..setelah tiga ronde " ucap riri senyum senyum manja.
" dasaarr jahill..."ucap zhi han menggelitiki istrinya.
" yaaa...jangan ...aku gak tahan di gelitikin nanti muntaah..." ucap riri sambil tertawa dan memelas. hingga zhi han melepaskan gelitikannya dan meraih tubuh istrinya. sambil mengelus perutnya, ia sangat bahagia sekali mendengarnya walau sebenarnya zhi han tahu permasalahan penculikan satria belum kelar. zhi han tak mau membahasnya saat ini, ketika melihat senyum dan tawa ceria dari istrinya ditambah kabar kehamilannya tadi. rasanya semua sangat sempurna apalagi kalau papi mertuanya tahu tentu perjanjian taruhan mereka akan zhi han tagih, kali ini zhi han yang menang banyak. 😊
" apaaan sih kamuu... kok bercermin kaya gitu..." lirik riri yang melihat tingkah aneh suaminya setelah mereka puas bercinta barusan dan membersihkan diri masing masing. zhi han bergaya seperti orang hamil mencoba menaruh handuk yang ia gulung ke perutnya.
" busyeett.. bakalan gendut nih " ucap zhi han meledek istrinya.
" yaaa...di mana mana orang hamil emang gendut nantinya, kecuali...kalau kamu yang hamil, pasti beda di liatnya " ucap riri cemberut.
zhi han tertawa memandangi istrinya yang semakin cubby dengan wajah bahagia.
" sweatheart...mmm...laparrr" ucap riri pelan karena merasakan ia sebenarnya lupa makan siang tadi hanya minum segelas susu ibu hamil lalu pusing menyerang dan segera ia bawa tidur.
" okeyy..kita makan diluar..kamu mau makan apa.." ucap zhi han.
"mmm..apa aja asal berkuah kuah dan anget..." ucap riri asal.
" di mana mana yang namanya makanan berkuah itu emang anget sweetheart,, kecuali pake es batu.." balas zhi han nyengir.
riri langsung menimpuk suaminya dengan bantal karena bosan terus di ejek manja suaminya.
" dassaar...suami aneh " ucapnya sambil tertawa pelan memeluk dari belakang dan menciumi bahu suaminya. 😚