Chereads / Me is me / Chapter 68 - rahasia di balik rencana...

Chapter 68 - rahasia di balik rencana...

james yang baru saja tiba di apartemennya sangat terganggu dengan apa yang baru ia ketahui. ia tak mengira memiliki sahabat yang sangat mengerikan. ia kemudian mulai mengingat apa apa yang sudah ia lewati bersama dengan dua sahabatnya. semalaman ia memikirkan hingga ia menyadari akan satu hal. ia membuka sebuah laci meja di kamarnya dan menemukan sebuah figura lama yang ia simpan. itu adalah figura yang di berikan almarhum kakak riri sebelum ia di temukan tewas. tadinya james berfikir ini hanya sebuah kenangan. namun ingatannya mulai memahami maksud kakak riri.

*****

jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. riri yang masih belum bisa memejamkan matanya mulai berfikir secara wajar. memilah milah apa yang sebenarnya terjadi. satu persatu ia mulai mengingatnya. sehari sebelum kepulangannya ke indonesia, bukankah ia sempat berada di apartemen park ji woo. " tunggu... apakah park ji woo tahu kalau ia sempat memotret sebuah foto yang terpajang di meja apartemennya. tapi ..bagaimana mungkin.." fikir riri

kalau malam itu park ji woo tahu apa yang di lakukan riri, ia pasti akan kepergok olehnya dan mempertanyakan alasan riri. namun yang riri temui park ji woo berada di ruangan lain. "apakah... ada Cctv" fikir riri yang baru menyadari hal itu.

" sweety...mikirin apa sihh" tanya zhi han membuyarkan lamunan istrinya.

" apa kamu tahu park ji woo itu siapa.. status dan keluarganya. " tanya riri.

" mmm... aku mengetahuinya baru baru saja sebelum kita pulang ke indonesia, dan selagi kamu berada di apartemennya, park ji woo adalah anak konglomerat di negaranya, dan ia adalah bos besar perusahaan elektronik, aku sebenarnya sempat mengenalnya sebelum pindah ke indonesia, pada saat itu kami bersaing memperebutkan sebuah anak perusahaan di pinggiran kota korea. sayangnya kami berdua kalah telak, ada yang lebih unggul dari kami. kejadiannya sudah sangat lama, mungkin sekitar 6 tahunan. baru sekarang aku bertemu lagi dengannya, hanya saja mungkin ia sudah tak mengenaliku karena kami baru pertama kali saat itu bertemu. dan kabar terbaru dia..." ucap zhi han terpotong.

" kakak tiri dina..ini.." ucap riri memperlihatkan sebuah foto di handphonenya, membuat zhi han terkejut.

" maksudnya... apa hubungannya ini, aku tak mengerti " ucap zhi han

" dinaa...adalah selingkuhan mas rif' ah" ucap riri dingin.

mendengar hal itu, barulah zhi han menyadari mengapa riri sangat ngotot mengakuisisi perusahaan yang hampir bangkrut. belum lagi bagaimana dina memperlakukan karyawan riri. dan kasus korupsi perusahaan yang akan ia bongkar. mengapa semua saling berkaitan. dalam hati zhi han haruskah ia menyampaikan bahwa park ji woo juga terlibat dalam kasus tewasnya kakak lelaki riri. melihat binar dingin di mata istrinya ia jadi urung memberitahukan. belum lagi kasus dibalik penyerangan istrinya sewaktu mereka berlibur merayakan ulang tahun zhi han beberapa hari lalu, itu adalah orang suruhan ibu dina. karena zhi han sangat fokus pada ibu dina sedang uncle lee pada park ji woo, ia tak terfikirkan kalau istrinya sudah menyelidiki latar belakang mereka semua.

" apakah rencana kita..." ucap zhi han.

"plan B ... sweatheart...sepertinya aku ketahuan, kurasa ada CCTv di apartemen park ji woo..." ucap riri

" lalu ..kecelakaan ini..apakah maksudmu ini ulah mereka.." ucap zhi han.

" aku belum bisa memastikan sweatheart.." ucap riri tak yakin.

" saat ini yang ku fikirkan adalah anakku.." ucap riri lagi dengan nada sendu.

zhi han pun membelai kepala riri dan menciuminya ke dalam pelukannya. ia tahu persis apa yang di rasakan istrinya sama seperti yang di rasakannya. terlebih lagi ia sangat kangen canda tawa bocah kecil itu saat bermain dengannya.

malam terus bergulir hingga keesokan paginya tak riri temukan suaminya di kamar rumah sakit dimana ia terbaring semalaman. ia tak menyadari kalau zhi han menggendongnya ke kamar rumah sakit ia yang masih di rawat.

zhi han yang di dampingi pengawal kwang dan pengawal john segera menuju sebuah rumah sakit di mana memang benar satria di rawat. hanya saja mereka tak langsung menemui, namun langsung menuju sebuah ruangan lain, sedang pengawal john pergi ke pusat CCTV untuk memastikan bahwa pasien itu adalah satria.

zhi han menemui seseorang yang tak lain adalah kepala rumah sakit.

" selamat pagi pa zhi han, lama kita tak bertemu.." ucap kepala rumah skait menyapa dengan ramah kepada zhi han.

" pagi.. ahjussi...apa kabarnya anda.." ucap zhi han menyapa sang kepala rumah sakit.

" aku baik saja, kenapa kau tak mengundangku ke acara pernikahanmu" ucapnya.

" maaf...istriku tak mau ada acara resepsi, jadi kami cukup memikah di KUA saja" balasnya zhi han pula.

" ada apa ini, apa kau memerlukan bantuanku.." ucap kepala rumah sakit.

" tentu saja ahjussi...aku hanya ingin bekerjasama denganmu, tentang penawaran saham yang kau janjikan" ucap zhi han.

" maksudmu...kau mau menjualnya padaku.. apakah benar ini" ucap kepala rumah sakit.

" tentu..tapi ada syaratnya.." ucap zhi han setengah berbisik.

" ouwwhhh... hahahahaaa...kau ini dasar licik... bisa saja menggodaku dengan sebuah syarat...katakan apa itu..??" ucapnya.

" apa kau akan mengabulkannya " ucap zhi han.

" tentu,,kalau kau memang sepakat untuk menjual saham perusahaanmu beberapa bagian padaku..kau sudah tahukan ...aku menginginkan saham perusahaan semen yang baru kau bangun..kalau kau siap menjualnya padaku, akupun siap mengabulkan persyaratanmu" ucap kepala rumah sakit lagi.

pengawal kwang sangat terkejut dengan apa yang dilakukan bosnya. apakah tak salah perusahaan itu baru saja di bangun dan mulai mengepakkan sayapnya.

sementara mereka menandatangani kesepakatan, john dengan langkah cepat segera menemui pengawal kwang dan memastikan bahwa itu memang satria yang sedang sakit, namun...ada seseorang di sebelahnya pula, dan itu rif' ah. pengawal kwangpun segera berbisik kepada bosnya tentang temuan john. zhi han hanya tersenyum tipis mendengarnya.

perjanjian kesepakatan yang telah usai di tandatangani, dengan persyaratan zhi han dapat mengakses semua pasien yang ada di seluruh ruangan rumah sakit tanpa terkecuali. meski ia harus berkorban anak perusahaannya lepas dari genggamannya namun hanya ini cara satu satunya menyelamatkan satria.

*****

dina yang menuju ruangan rumah sakit dimana rifah dan satria di rawat dengan langkah santai memasuki ruang rawat inap tanpa hambatan sekalipun karena ia tahu kakak tirinyalah yang membantunya. ia tahu satria adalah anak rifah dari riri. hanya saja, demi melancarkan rencananya ia pun mendekatkan ayah dan anak kali ini. terlihat jelas dalam pandangannya, satria yang tengah asik berbicara dengan rifah yang sedang terbaring sakit.

" nama adik siapa..." ucap rifah

" satria om...om siapa..om sakit apa" tanya satria.

" oughh...om belum tahu.. dokter nya belum bilang, kalau kamu adik kecil.." balas rifah.

" aku juga gak tahu om, ada di sini...seingat satria sama oppah menjemput mimmo pippoo di bandara, tapi...satria juga gak liat oppah.." ucapnya sedih.

"sabar ya dik..pasti nanti mereka jenguk adik "ucap rifah yang merasakan kesedihan anak kecil di sebelahnya.

" sayyaaangg...hiks...hikss..." ucap dina yang setengah berlari pada rifah dan memeluknya.

" apa yang terjadi..kenapa kamu seperti ini.." ucap dina

" kauu...darimana kau tahu aku di sini" ucap rifah.

" tentu saja pihak rumah sakit yang memberitahuku...apa kau baik baik saja" ucap dina sambil membelai tangan rifah.

" baik saja, terimakasih" ucap rifah dingin.

sebenarnya rifah enggan bertemu dengan istrinya setelah menyaksikan flashdisk yang di berikan riri dulu. ia sangat jijik, bahkan tak mengerti apa yang di fikirkan istrinya ini. hanya sebuah jabatan dan ambisinya yang besar. ia rela melakukan apapun. rifah benar benar tak menyangka ia memiliki istri yang licik.

sedang dalam hati dina, ia belum puas sebelum rencananya benar benar berhasil. " mass..kenapa kau masih hidup..." ucapnya dalam hati.