Dinda merasa wajahnya semakin hangat. Dias sukses membuatnya tersipu malu. Dinda sama sekali tidak berani menatap ke arah Dias, ia terus memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Stop! Jangan menggodaku," kata Dinda pelan.
"Serius? Kamu tidak mau menyentuh dadaku ini? Kamu tidak penasaran?" Dias semakin mengguji pertahanan diri Dinda.
"Lepaskan aku. Jangan menggodaku lagi."
"Coba dulu."
Dias mengarahkan telapak tangan Dinda ke arah dada bidangnya yang terekspose.
"Kyaaa ... Hentikan." Dinda berontak.
Dias lalu melepaskan genggamannya membuat Dinda ambruk di atas ranjang. Dias sudah memprediksinya, Dinda pasti terjatuh ke atas ranjang saat berontak darinya. Dias tertawa kecil melihat Dinda tidak nyaman dengan keadaan saat ini. Dias menelungkupi Dinda. Ia menatap Dinda dengan serius.
"Dias, apa yang kau lakukan?" tanya Dinda was-was.