Edo hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Dinda tersebut.
"Ikut ke ruanganku" kata Edo sambil lalu.
Dinda terpaksa mengekorinya tanpa banyak tanya lagi. Sebenarnya ia juga penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh bos Edo. Dinda dipersilakan duduk di sofa, tempat biasa bos Edo menerima tamu agar pembicaraan lebih santai.
"Ehm, maaf mengganggu waktumu sebentar. Aku hanya ingin minta bantuanmu, bisa kan?"
"Bantuan apa ya?"
"Begini, sebentar lagi Fani ulang tahun dan aku ingin memberinya hadiah yang istemewa, tapi Aku belum tau mau kasih apa atau merancang pesta ulang tahunnya seperti apa. Apa kamu punya ide? Tentunya kamu lebih tau apa yang Fani sukai."
Dinda nampak berpikir sejenak, baru kemudian memberikan jawaban.
"Fani itu orang yang rajin bekerja hingga ia tidak punya waktu releks untuk dirinya sendiri. Aku rasa dia akan suka untuk berlibur."