Dias nampak menimbang untung ruginya untuk dirinya sendiri. Sekilas ia melirik Dinda yang tengah menantikan jawaban darinya.
"Baiklah, hanya untuk potongan satu hari" tegas Dias.
"Terima kasih bos" Dinda nampak senang.
Yes, akhirnya. Aku semakin dekat menuju akhir masa magang. Sayangnya waktu itu aku membuatnya marah hingga masa magangku diperpanjang. Sial! Aku kesal jika mengingat waktu itu. Aku tak habis pikir, kenapa dia sangat marah. Padahal aku hanya lebih memilih pergi bersama Dika dari pada dia. Aneh, seharusnya kan aku bebas menentukan dengan siapa aku mau menghabiskan waktu liburku. Dasar Monster Labil. Dinda mencibir dalam hati.
"Ok, kau boleh kembali bekerja."
Dinda membungkukkan badannya sedikit lalu keluar dari ruangan tersebut. Dinda kembali melanjutkan pekerjaannya. Tidak ada yang terlihat berbisik-bisik di belakangnya, mungkin karena teguran bos Dias tadi. Ah, rupanya para karyawan sangat mendengarkan ucapannya.