Dika ambruk ke atas meja membuat bajunya kotor karena makanan yang berada di meja.
"Aaaaa ... Hentikan!" pekik Dinda.
Dinda membantu Dika, ia mengusap asal kemeja Dika. Dinda sungguh merasa tidak enak hati kepada Dika. Dinda mencoba membersihkan baju Dika yang kotor berantakan menggunakan tisu.
"Sudah, tidak apa-apa. Aku bisa mencucinya nanti" ucapa Dika menggenggam tangan Dinda agar ia menghentikan kegiatannya.
"Tapi, ini kotor sekali. Akan memalukan jika ada yang melihatnya."
"Tidak apa-apa, aku tidak peduli kata orang. Bagiku ucapanmu yang terpenting" Dika menatap Dinda cukup dalam.
Dias menatap tidak senang ke arah dua manusia di hadapannya. Melihat Dinda begitu mengkhawatirkan Dika membuat Dias bertambah kesal, kepalanya terasa terbakar.
Brak!