"Rasain" kata Winda gemas.
"Sakit tau."
"Biar kamu tau rasa, makanya jangan suka jahil."
"Nggak kok."
"Cubit Nih" Winda sudah menunjukkan dua jarinya yang bergerak-gerak layaknya capit.
"Sudah hentikan, aku minta ampun. Jangan marah, kamu harus senyum biar indah seperti pagi ini. Ngomong-ngomong, sekarang hari apa sih?" tanya Dirga.
"Aku takkan tertipu, mana mungkin kamu lupa hari, padahal setiap hari mendokumentasikan tindakan di Rumah sakit?"
"Aku serius sayang, kalau tanggal aku ingat tapi hari aku lupa."
"Hari selasa."
"Ah pantas karena bagiku semua hari itu Selasa."
"Hemm kamu menjahiliku lagi?" protes Winda.
"Nggak, aku serius kali ini, karena selasa indah jika ada dirimu di sampingku." Dirga terkekeh.
"Hemm, tuhkan gombal lagi" kata Winda sambil memicingkan matanya.
Dirga lalu mengecup singkat bibir Winda dan berlalu. "Aku mau mandi dulu" ucap Dirga.