Orang tersebut nampak tidak sabar, wajahnya menunjukkan kemarahan. Ia tidak tenang berdiri menungyhu di depan pintu tanpa kejelasan.
Kemana Putra? Kenapa tidak segera membuka pintunya. Awas saja kalau nanti ia membukanya, akan aku cincang-cincang. Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikapnya itu. Kalau saja tidak ingat sedang berada di asrama, andai saja ini rumahnya sendiri, akan aku dobrak pintunya.
"Putra! Buka pintunya" akhirnya ia tidak tahan untuk tidak berteriak.
Ceklek! Pintu terbuka dan Putra nampak di hadapan. Terlihat jelas Putra terkejut mengetahui siapa yang datang.
"Apa? Bagaimana bisa Mama ada disini?" kata Putra heran.
"Iya, mama ada disini. Di hadapanmu, kenapa? Kamu terkejut?" kata Monika.
Wah sepertinya mama sedang dalam emosi yang tidak stabil, aku harus waspada. Pikir Putra.
"Tentu saja aku terkejut. Ada apa Mama datang?"