"Tunggu, kita ambil snack yang ini dulu. Kamu harus mencobanya" Dinda mengambil asal dan menjejalkannya kedalam mulut Dika.
"Hmmm, hentikan hmm" pekik Dika dengan makanan yang telah memenuhi rongga mulutnya.
Dinda tidak mempedulikan keluhan Dika karena ia sibuk mengisi pandangannya tentang sosok Niko.
"Hei, stop" Dika mengunci pergelangan tangan Dinda agar tidak tersiksa dengan makanan tersebut. "Ada apa sih?."
"Sstttt, jangan keras-keras" ujar Dinda.
"Kau kenapa sih? Aneh banget" keluh Dika.
Dinda menundukkan kepala sejenak, menyeka air matanya yang berhasil melesat ke bawah baru menegakkan wajah.
"Tidak apa-apa. Kau mau makan apa?" Dinda coba mengalihkan perhatian Dika dari menatapnya.
Dika terus meneliti perubahan mimik wajah Dinda, ia menangkap sesuatu yang tidak nyaman pada Dinda. Ia mengerti jika Dinda sedang mengalami perasaan yang tidak baik.
"Ok, ayo kita ambil makanannya."