Aurin perlahan membuka matanya dengan perlahan, tubuhnya masih terasa sangat lemas tak berdaya. Ia melihat ke sekeliling mengamati keadaan serta mencari tahu dimana ia berada sekarang.
"Aku dimana?" Katanya dengan suara lirih.
"Kamu di IGD sayang, kamu pingsan tadi" kata mamanya.
"Ough ... Pusing" kata Aurin saat akan bangun untuk duduk.
"Kamu istirahat dulu, jangan bangun-bangun. Tubuhmu masih lemah".
"Kalau cuma pingsan kenapa sampai dibaqa kesini? Aku mau pulang" kata Aurin yang terus mencoba bangun tapi tidak manpu.
"Sayang, jangan bandel. Nurut saja dulu, kamu perlu perawatan. Mama tau kalau kamu tidak suka berada di rumah sakit tapi tadi tante Monica yang memaksa membawamu kesini. Dia sangat khawatir dengan keadaanmu dia bahkan lebih pendek daripada Mama. Nampaknya ia sangat menyayangimu"
"Tante Monika?" Aurin lalu melihat kesekeliling, seperti mencari sesuatu.