"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" kata suara dari arah belakang Dirga. Suara tersebut berasal dari dr.Vian.
"Ini pa, pasien ini sungguh ..."
"Ssstttt" dr.Vian segera mengisyaratkan Dirga untuk diam setelah Ia melihat siapa pasien di depannya tersebut. "Ah maafkan dr.Dirga, dia adalah Putraku. Dia memang sedikit punya masalah dengan kontrol emosi. Akan Aku pastikan lukamu itu segera diobati. Maaf atas ketidaknyamanannya" kata dr.Vian kepada pasien tersebut, yang membuatnya langsung meredam emosinya karena kata-kata dari dr.Vian.
"Cepat kamu obati lukanya terlebih dulu" perintah dr.Vian.
"Tapi pa ..." dr.Dirga ingin protes.
"Lakukan sekarang Dirga, kita bicara lagi nanti" perintah dr.Vian yang tidak ingin di bantah.
"Iya" ucap Dirga pasrah.