Tanpa menunggu lebih lama lagi, Dinda langsung mengambil ponsel dari dalam tasnya dan menekan nomor ponsel Niko. Beberapa kali deringan namun Niko tidak juga mengangkatnya, Dinda tidak menyerah begitu saja. Ia terus menghubungi Niko sampai beberapa kali tapi masih juga tidak di angkat.
Akhirnya ponsel Dinda kembali bersarang dalam tas ransel kecil miliknya. Dinda kembali melipat tangannya di atas meja kantin lalu menelungkupkan kepalanya dengan rasa kesal dan juga kecewa.
'Huft kemana sih tuh orang? Susah banget dihubungi, awas saja kalau nanti pulang. Aku akan membuat perhitungan dengannya' pikir Dinda dalam hati.
Sementara itu di tempat Niko berada, ia melirik ponsel yang berada di atas sofa samping posisi duduknya.