"Pasti mereka berdua akan terlihat serasi, Rasya gadis yang cantik, pintar dan sudah punya karir yang bagus. Dan yang paling penting dia itu dari keluarga konglomerat. Pasti akan setara jika bisa berbesan dengan orang tuannya" Monika bicara pada dirinya sendiri.
Pikiran Monika seputar harta dan tahta kembali memenuhi isi kepalanya. Impiannya untuk hidup serba kecukupan dan menjadi orang terhormat sudah ia miliki sekarang, ambisi Monika selalu tersulut jika ia teringat dengan masa lalunya yang kelam bersama sang suami terdahulu.Hidupnya dulu kurang beruntung karena serba kekurangan, di tambah lagi sang suami suka main judi, mabok dan wanita.
"Sekarang aku tidak perlu terlalu khawatirkan keberadaan Winda, sebab aku sudah menemukan calon yang tepat bagi putraku. Terlebih lagi gadis ini nampak begitu tergila-gila terhadap Putra. Sungguh sesuai harapanku" Monika tersenyum-senyum senang.