Pergerakan keduanya semakin berani, entah mengapa Winda merasa sangat menginginkan Dirga dan menerima semua perlakuannya tanpa rasa takut.
'Kenapa? Kenapa pergerakan Dirga bisa sesuai dengan apa yang aku pikirkan? Seolah aku yang mengendalikan pikirannya' gumam Winda dalam hati sambil terus berciuman dengan Dirga.
Dengan gerakan cepat Winda berguling hingga merubah posisinya menjadi di atas, dengan rasa rindu yang ia miliki, ia mencurahkan semua perasaanya dengan ciumannya yang sangat berani. Keduanya bermain kasar penuh penekanan hingga Dirga menggulingkan kembali tubuh Winda kesamping.
//Buuuughhk//
'Ough, kenapa tubuhku terasa sakit semua? Punggungku ough ...' Winda perlahan membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya dengan kebingungan.