Winda menelan air liur yang terasa membanjiri mulutnya sebelum ia menjawab pertanyaan yang terasa sensitif jika keluar dari mulut Dirga.
"Aku sedikit lupa bagaimana jelasnya tapi intinya waktu itu aku hanya tidak ingin berhutang Budi kepada Putra oleh sebab itu aku menawarkan diri jika suatu saat nanti Putra memerlukan bantuan ku untuk tidak segan-segan mengatakannya, awalnya Putra menolak tapi aku bersikeras karena aku memang tidak bisa jika berhutang Budi kepada orang lain yang telah menolong jiwaku. Tapi tidak tahunya sampai sekarang Putra masih menyimpan kartu hutang Budi ku itu. Semoga saja dia tidak menyalah gunakan nya" Winda terlihat sangat menyesali keputusannya waktu itu.
Dirga hanya mampu mendengus dengan kesal, bagaimana lagi jika nasi sudah menjadi bubur. Sekarang hanya bisa berdoa semoga saja Putra tidak menyalah gunakan kesepakatan yang telah dibuatnya dengan Winda.
"Sayang maafkan aku" kata Winda menyesal.