"Sayang kamu tidak apa-apa? Adakah yang terluka?" tanya Winda.
"Tentu saja tidak, takkan aku biarkan tangan bajingan itu sampai melukaiku. Dasar SIAL! Andai saja aku bersamamu, tidak akan aku biarkan kamu sampai seperti ini" kata Dirga menyesal.
"Sudahlah, jangan menyesali yang sudah terjadi karena itu tidak ada gunanya, tidak akan merubah segalanya. Mungkin ini teguran bagiku agar lebih berhati-hati. Lagi pula kamu kan sibuk di sana".
"Hemmm kamu memang harus belajar untuk tidak terlalu baik kepada orang lain. Tidak semua orang baik sepertimu sayang".
"Iya-iya, dan kamu juga harus belajar untuk meredam emosimu" jawab Winda sambil tersenyum.
"Aku tidak akan seperti itu jika Ari tidak kurang ajar, berani-beraninya dia mengataimu seperti tadi. Lihat saja, dia akan menyesalinya dan tidak akan aku beri kesempatan baginya untuk kembali lagi" kata Dirga penuh semangat.
***