Putra mengajak Winda ngobrol tentang banyak hal, selama tinggal di pedesaan Putra menjadi lebih banyak berinteraksi dengan penduduk sekitar yang ramah dan Budi pekertinya snagat baik, menjadikan dirinya berubah. Putra menjadi lebih menggunakan hatinya ketika berhadapan dengan orang lain.
Perlu tau saja jika Putra dulunya merupakan anak tunggal yang kemudian menjadi korban dari perceraian orang tuanya karena setiap hari bertengkar hebat, bahkan tidak pandang tempat dan keadaan. Dulu hampir setiap hari Putra di usianya yang baru sepuluh tahun kerap menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Bahkan papanya tidak jarang memperlihatkan perilaku kekerasan kepada ibunya di depan Putra, saat kurang beruntung ia pun menjadi sasaran kemarahan dari papanya.