Winda menjadi relawan dua hari setelah Dirga berangkat ke Malaysia. Ia bersama dengan empat rekan medisnya dari rumah sakit langsung turun ke lapangan untuk membantu perawatan korban bencana bersama dengan rekan medis dari tempat lain. Semua saling membaur tolong menolong walau tidak saling mengenal.
Para relawan harus siap dalam keadaan apapun meski dalam keterbatasan. Bukan hanya keterbatasan fasilitas umum namun juga akses jalan evakuasi juga sulit dilalui. Winda sempat beberapa kali terpeleset saat membantu penyelamatan korban. Akhirnya Ari memberikan arahan kepada tiga rekannya yang wanita untuk bersiap ditenda medis. Sementara Ari dan rekannya yang laki-laki membantu yang lain hingga ke lokasi bencana.
"Astaga Win, aku baru kali ini menjadi relawan dan sesulit ini" kata perawat Tyas, junior Winda.
"Kita tidak pernah tau apa yang akan kita hadapi di tempat bencana. Maka dari itu kita harus selalu siap sedia" jelas Winda.