"Santai saja, kamu ini seperti dengan siapa saja. Pakai acara terima kasih pula, aku hanya melakukan tugas yang seharusnya sudah aku lakukan beberapa tahun lalu. Maaf kalau menjadi sedikit terlambat, kalau saja Lusi tidak jadi gila karena rasa bersalahnya akan kepergian Luis, pasti aku sudah membuatnya di hukum sejak lama" kata Niko menahan marah jika teringat kejahatan Lusi.
"Jadi Lusi itu menjadi gila karena Luis meninggal?" tanya Winda terkejut.
"Ya, lebih tepatnya karena Lusi merasa sangat bersalah dan juga marah karena penolakan dari Tuan muda Luis. Kamu tau, tuan muda Luis sangat mencintaimu. Belum pernah aku melihatnya menyukai seperti ketika menyukaimu" Niko menjelaskan dengan tersenyum.