Di rumah Winda...
Sepasang kekasih itu duduk di teras, melepas semua lelah setelah berolahraga. Mengobrol, bercanda, suap- suapan makanan, saling melempar perhatian satu sama lain menyejukkan pejalan kaki yang memandang.
Matahari mulai membakar kulit, Ari pamit pulang sebab siang nanti dia dinas. Winda masuk rumah untuk mandi kemudian membantu Bundanya di dapur.
"Nda, kamu sudah dewasa sekarang, ibu lihat Ari pemuda yang baik, mapan juga tampan, keluarganya juga baik, tapi ibu kurang setuju jika kamu sampai terlalu jauh berhubungan denganya, apalagi sampai menikah. Kamu tau kan alasan ibu dan ayah tidak suka hubungan kalian?ibu khawatir nantinya kamu yang akan terluka". Winda hanya terdiam mendengarkan nasehat Bundanya.
"Kamu masih mengingatnya?" pertanyaan Ari seketika menyadarkan Winda dari lamunanya di masa lalu, masa dimana dia masih menjadi kekasih Ari.
Winda hanya diam, tidak berniat untuk meladeni perkataan Ari.