"Jangan menuduh dan mencemarkan nama baik orang tanpa bukti." ucap Winda dengan penekanan sambil tersenyum sinis ke Jesika.
Entah mengapa Winda tidak bisa menahan diri untuk memberi pelajaran ke wanita tidak tau malu seperti Jesika saat nama Luis di sangkut pautkan. Winda langsung pergi setelah itu, dia sudah muak untuk berlama-lama disana.
'Aaarrgh Aku sungguh kesal waktu itu, sudah pasti Aku jambak-jambak dan aku maki habis habisan itu wanita murahan jika saat itu Akal sehatku tidak bekerja dengan baik. Huft' dada Winda terasa sesak mengingat kejadian pahit di masa lalu itu.
'Kenapa juga nih orang menggali kenangan masa lalu' pikir Winda dalam hati.
Ari tersenyum kecut melihat mimik wajah Winda yang tiba- tiba berubah mendung seperti menahan marah. "Kamu masih ingat itu juga ya?" tanya Ari.