Satu menit kemudian Dirga menghentikannya, memandang wajah Winda yang lemas karena menahan tawa. "Jangan membalas kejahilanku atau Kamu akan menyesal" kata Dirga diakhiri senyum nakal. Kemudian Dirga mencium kilat bibir Winda satu kali sebagai penutup. Itu sukses membuat Winda diam di posisinya.
"Sudah malam, Aku pulang ya?" kata Dirga yang kemudian menjentikkan jari di depan wajah Winda guna menyadarkan Winda dari lamunannya.
"Ah iya, Aku antar sampai depan" Winda berdiri mengikuti langkah Dirga. Wajah Winda memerah karena sikap manis Dirga yang hari ini bertubi-tubi menimbun kebahagiaan untuknya.
Dirga berhenti di ambang pintu keluar dan Winda sukses menabrak punggung Dirga yang tiba-tiba berhenti.
"Kamu belum selesai juga melamunya? Apa begitu indah hingga Kamu terus melayang-layang dan tak ingat untuk turun sekedar mengantarku sampai pintu?" kata Dirga menyindir Winda yang tengah dilanda berjuta-juta rasa bahagia.