"Baiklah, Aku berangkat kerja dulu ya? kamu hati-hati pulangnya, jangan nyasar. Hahahaha ... bye ..." Fani meninggalkan Dinda di parkiran kampus.
"Iya ... iya, Aku sudah besarlah. Nggak mungkin nyasar. Huft dasar Fani. Bye ... Semangat kerjanya ya?" teriak Dinda saat Fani berjalan menjauh darinya.
'Ehm ... sekarang enaknya ngapain ya? mau jalan-jalan tapi sendirian, nggak asik ah. Yaudah pulang saja' pikir Dinda. Dinda berjalan menuju jalan besar depan kampus, karena kurang waspada, Dinda nyaris tertabrak jika si pengemudi tidak ahli dalam mengendarainya.
Dinda terduduk di jalanan, persis di depan mobil yang hampir menabraknya tadi, Dinda mengusap-usap lututnya yang sedikit berdarah karena tergores aspal jalan.
"Aawwh ...?" Dinda merintih kesakitan.
Orang yang mengendarai mobil tersebut segera turun dari dalam mobil dan menolong Dinda.
"Maafkan saya, Kamu tidak apa-apa? apa ada yang terluka?" tanya si pengemudi mobil.