"Itu bukan urusanmu".
"Yah ... emang nggak penting sih ngurusi kalian, itu hanya buang-buang waktu dan tenaga saja" Fani mengejek.
"Dasar Kau ini ... " Rudy sudah akan mengangkat tangannya.
"Apa? pukul saja kalau kau berani" tantang Fani membuat Rudy semakin murka.
"Sudahlah Rud, nanti Kau dianggap banci karena melawan gadis" Akhirnya Dinda buka mulut.
Dari ruangan bagian depan seorang dosen mata kuliah management bisnis sudah memperhatikan sejak tadi.
"Kalian yang di belakang, kenapa ribut-ribut?" tanya dosen tersebut.
"Santai saja Pak, semuanya terkendali. Sebaiknya orang tua seperti bapak tidak perlu ikut campur, ini urusan anak muda. Nanti tulang Bapak cepat keropos" jawab Rudy dengan gayannya yang sombong.
'Astaga nih orang super bikin eneg banget, kelakuannya mines, otak mines dan sekarang prilaku pun mines juga' pikir Dinda sambil geleng-geleng.
"Sumpah nggak sopan banget tuh mulut" timpal Fani.