Dika selesai dari toilet kembali celingukan mencari keberadaan Winda, entah kenapa tuh anak jadi hobi banget mengekori Winda. Emang sih, Winda itu terkenal banget keramahannya. Mungkin itu yang membuat banyak orang merasa nyaman berada di dekatnya.
"Dari mana saja Kau?" Priska menepuk bahu Dika.
"Apaan sih".
"Hei ...Aku sedang bertanya padamu" Priska tidak suka diabaikan.
"Ah berisik, bisa diam nggak? Nggak usah kepo" nada bicara Dika menunjukkan ketidaksenangannya atas pertanyaan Priska.
"Kau ini kenapa?".
"Bukan urusanmu" Dika masih celingukan mencari keberadaan Winda. "Nah itu dia" wajah Dika kembali cerah begitu melihat Winda keluar dari dapur perawat lalu menuju pintu keluar.
"Eh ... tunggu. Kau mau kemana?" Priska mencekal lengan Dika.
"Apaan nih, lepaskan tanganku" Dika mengibaskan tangannya.
"Aku mau ikut Kau saja, tidak asik bergaul dengan si kutu buku" Priska cemberut.