"Terima kasih sayang" Dirga mencium punggung tangan Winda lagi dan lagi seperti tak pernah puas menyalurkan cinta kasihnya.
"Perhatikan jalannya dengan benar".
"Ok, walaupun aku lebih senang memperhatikanmu".
"Gombal".
"Hei, aku berkata jujur. Seorang yang sedang kasmaran pasti dengan senang hati memperhatikan pasangannya tanpa diminta".
"Hemm".
"Perlu bukti?" Dirga segera memberi tanda sign kiri dan akan menepi.
"Iya Aku percaya, jangan berhenti. Nanti bisa-bisa larut malam baru sampai rumah" Winda segera meralat ucapannya agar Dirga tidak perlu menepikan mobilnya. Dirga tersenyum penuh kemenangan, ia kembali meraih tangan kanan Winda dan sesekali menciumnya.
"Stop" kata Winda tiba-tiba.
"Ada apa sayang?" Dirga segera menginjak rem secara mendadak. Dirga mulai bertanya-tanya, salah apa lagi yang dirinya perbuat kali ini.
"Kita mau kemana?"
"Ke rumah kamu kan?" Dirga menjawab sambil mengeryitkan dahinya, merasa heran dengan pertanyaan Winda.