Winda menoleh ke belakang, dan benar yang dia duga. Suara yang akrab di dengar di telinganya itu milik dr.Vian. Winda merasa lega..akhirnya ada juga manusia yang dia kenal di pesta tersebut.
Winda tidak heran dr.Vian ada di pesta ini, sebab beliau kan pamannya Luis dan Dirga itu sepupunya Luis, jadi mungkin saja mereka masih ada hubungan saudara.
"Hah" wanita itu sungguh nampak kesal.
"Aku ingin tahu apa yang kalian ributkan" kata dr.Vian tegas.
"Seperti biasa" sindiran wanita itu cukup tidak enak di dengar, seolah Dirga selalu membuat masalah.
"Monika, aku harap kau lebih bijaksana, jangan..."
"Jadi kau pikir aku ini tidak cukup bijaksana menghadapi sikap putramu ini?!" Kata wanita yang disebut dr.Vian dengan Monika tersebut dengan nada tinggi dan memotong kalimat dr.Vian begitu saja.