"Tapi... jika kau memohon aku akan memikirkannya" Winda melipat tanganya di dada.
"Baiklah, aku mohon kamu mau ikut bersamaku" Dirga bersiap memohon di posisinya.
"Ah..hehhe aku hanya bercanda, masa ya aku tega memintamu sampai memohon mohon untuk hal seperti itu".
"Serius aku akan melakukannya jika kamu minta" Dirga tidak main main.
"Iya aku akan pergi bersamamu, hanya saja aku merasa mungkin disana aku akan seperti orang bodoh yang tidak tahu arah karena tidak mengenal siapa siapa" Winda nampak khawatir.
"Tenang, nanti aku akan mengenalkanmu pada adikku, nanti pasti akan ada beberapa orang yang kamu kenal, kamu kan tahu kalau sebagian besar keluargaku adalah dokter, jadi bisa saja salah satunya kamu kenal, lagi pun aku akan selalu ada disampingmu" Dirga tersenyum manja.
"Ohya.. apa akan ada dokter dari rumah sakit ini?"
"Bisa jadi".
"Baiklah, semoga nanti ada yang aku kenal. Jadi kamu bisa menyapa saudara saudaramu tanpa mengkhawatirkanku sendirian".