PikyuPikyu Shield: persyaratan terpenuhi
Wood Shield: persyaratan terpenuhi
Butterfly Shield: persyaratan
Pipe Shield: persyaratan terpenuhi
Dan yang lainnya...
PikyuPikyu Shield:
Kemampuan belum terbuka
Bonus equip: pemulihan senjata sederhana +1
Wood Shield:
Kemampuan belum terbuka
Bonus equip: skill pengumpulan +1
Butterfly Shield:
Kemampuan belum terbuka
Bonus equip: resistensi lumpuh +1 (ringan)
Pipe Shield:
Kemampuan belum terbuka
Bonus equip: Shield Prison (penjara perisai)
Dan yang lainnya....
Sudah 8 hari.
Aku mempelajari banyak skill dengan berburu monster, mengumpulkan obat dan bijih mentah, dan membiarkan perisaiku menyerapnya semuanya secara bergantian. Ada begitu banyak hal baru muncul dilayar statusku yang mana susah untuk mengingat semuanya.
"Tunggu!"
Menyadari kami, sesuatu yang berduri yang tampak seperti seekor landak, kabur. Raphtalia dan aku mengejarnya.
Kami berdua telah naik level secara terus-menerus. Raphtalia telah mencapai level 25, dan aku level 20.
Raphtalia berkembang sangat pesat.
....Dan aku sangat lambat naik level.
Aku takjub bahwa aku bisa sampai sejauh ini tanpa menerima damage. Apa aku yang kuat, atau mereka yang lemah?
Tapi aku terluka.
Aku terlalu percaya diri terhadap kemampuanku. Aku bertarung melawan landak dengan sebuah perisai lemah dan tiba-tiba merasakan rasa sakit yang tajam. Karena kecerobohanku, landak itu berhasil mendaratkan serangan, dan serangan itu telah memberiku sedikit damage.
Meskipun aku menggunakan Alert Shield, dia masih berhasil menempel padaku.
Oh, ngomong-ngomong, Alert Shield akan memberiku sebuah peringatan kalau ada musuh dalam radius 20 meter dariku. Jadi itu akan memperingatkan aku kalau ada sesuatu yang mendekat.
Skill itu nggak betul-betul berguna sih. Skill ini akan memberitahumu kalau ada monster disekitar, tapi nggak memberitahumu dimana monster itu berada.
"Astaga, sakit juga."
Aku mengoleskan obat pada luka yang kuterima.
Tentu saja itu akan sakit kalau tertusuk duri. Itu normal.
Aku sudah terbiasa nggak merasakan sakit sejak datang ke tempat ini yang mana membuatku mulai lupa seperti apa itu rasa sakit.
"Itulah yang kukatakan, Tuan Naofumi. Sudah waktunya kau mendapatkan equipment yang lebih baik untukmu sendiri."
"Yah, itu karena aku pakai perisai yang lemah."
Entah gimana perisaiku bisa melindungi seluruh tubuhku, meskipun kelihatan seperti sebuah perisai normal. Jadi aku nggak betul-betul harus mengganti equipmentku yang lain. Maksudku, pusat dari perisai memang yang terkuat, tapi seluruh tubuhku juga terlindungi, jadi aku nggak terluka.
Sharpening Shield betul-betul berguna. Sama seperti yang kami duga, perisai itu akan menjaga senjata milik Raphtalia tetap tajam secara otomatis.
Perisai itu akan menajamkan pedang selama 8 jam. Kalau kau mengambil pedangnya sebelum 8 jam, nggak akan ada perubahan pada pedangnya. Tapi masalah terbesarnya adalah bahwa perisai itu mengkonsumsi SPku sepanjang waktu.
Terserahlah. Waktunya berlatih beberapa skill lain yang sudah kupelajari.
"Air Strike Shield!"
Skill itu membentuk sebuah perisai raksasa diudara, dengan jangkauan sekitar 5 meter.
Itu memang bagus untuk menjaga jarak dari lawanmu. Semakin lama kau membiarkan itu diaktifkan, semakin lemah jadinya.
Tapi skill itu jadi lebih kuat kalau kau meneriakkannya.
Landak itu terkejut pada Air Strike Shield itu. Tapi dia segera melompat dan terus berlari.
Sialan... Kalau dia tetap dalam radius 5 meter, aku bisa mengejarnya, tapi hewan kecil ini sangat cepat.
Terserahlah.
"Shield Prison!"
Skill itu membentuk sebuah sangkar besar dimedan pertarungan. Dengan diameter 6 meter.
Kali ini, aku mengeluarkannya dengan landak yang kabur itu sebagai targetnya.
Skill itu bisa digunakan untuk melindungi target atau untuk menahan target.
Tapi keduanya bersifat defensif, jadi nggak bisa digunakan untuk menimbulkan damage secara langsung.
"Yipe!"
Landak itu nggak bisa kabur lagi dan mulai berputar-putar didalam sangkar tersebut.
Sangkar itu akan bertahan di medan pertarungan selama 15 detik.
Saat kami menunggu, Raphtalia berlari mendekati sangkar itu, dan menunggu sangkar itu menghilang. Saat sangkarnya menghilang, dia menikam landak itu.
"Yipe!"
"Kena kau!"
Raphtalia mengambil landak itu dan kembali ke tempat aku berdiri.
"Bagus!"
EXP +48
Raphtalia EXP +48
Jumlahnya nggak buruk.
Monster itu bisa diserap kedalam perisai secara langsung, dan itu akan membuka bentuk baru, tapi lebih baik membaginya. Aku nggak mengetahuinya sebelumnya, tapi aku mulai mengetahuinya minggu kemarin. Balloon, Mush, dan Eggug bisa digunakan sebagai material. Aku beruntun mengetahuinya sesegera mungkin.
Kami memisahkan landak itu menjadi duri, daging, kulit, dan tulang. Semuanya bisa digunakan sebagai material, jadi itu sangat berguna. Aku membuat perisaiku menyerapnya secara terpisah.
Tulang bisa digunakan untuk berbagai macam hal. Kulitnya memberimu peningkatan status, tapi itu cuma bisa kalau pohon skill dan levelnya sesuai.
Dagingnya untuk dimasak. Pada akhirnya, semuanya mulai tejadi secara alami.
Aku cukup penasaran dengan durinya, karena aku sudah punya Perisai LandakPorcupine Shield
Animal Needle Shield: persyaratan terpenuhi'
perisai duri binatangAnimal Needle Shield.... Sebuah Needle Shield mungkin punya kemampuan yang bagus.
Animal Needle Shield:
Kemampuan belum terbuka
Bonus equip: Attack +1
Efek Khusus: Needle Shield (kecil)
Akhirnya! Sekarang aku bisa menyeraaaaaaaaang!
Tapi ya, aku menyadari bahwa serangan itu ada pada level 1.
Efek khusus, Needle Shield (kecil), mungkin ada gunanya, tapi aku nggak peduli karena aku akan terjebak pada pohon perisai untuk statistik attack.
Sekarang semua yang kubutuhkan adalah mencari beberapa item yang memiliki koneksi pada statistik tersebut, dan aku akhirnya bisa mulai meningkatkan level seranganku.
Level pertahanannya sedikit lebih rendah daripada Ore Shield, tapi aku yakin aku bisa bertahan.
"Gimana menurutmu?"
"Kayaknya aku akan meningkatkan statistik attack-ku."
"Menakjubkan! Tapi gimana dengan tingkat pertahanannya?"
Raphtalia terlihat khawatir tentang kemungkinan aku menerima cidera.
"Nggak masalah."
"Yah, itu bagus. Um... mengenai pedangku... Sudah agak tumpul, dan aku...."
"Nggak apa-apa. Ayo istirahat berburu sebentar dan kembali ke kota."
"Yay!"
Aku mengubah perisaiku menjadi Sharpening Shield dan menancapkan pedang milik Raphtalia kedalamnya untuk melakukan proses pengasahan.
Kami telah bekerja keras, jadi level kami naik dengan cepat, dan kami menghasilkan uang cukup banyak. Bisakah kau mempercayainya.... 230 silver! Itu berkat Light Metal.
Dan juga obat yang terjual dan berbagai skill pengumpulan dan peracikan yang diberikan perisai padaku sangat membantu kami dalam mendapatkan keuntungan yang layak.
Masalah utamanya adalah bahwa kehidupanku disini sama persis dengan karakter yang kugunakan saat aku bermain game online. Kurasa sudah sewajarnya, mengingat bahwa aku mencurahkan begitu banyak waktu untuk menghasilkan uang.
Bukan uang yang akan membuatku lebih kuat... Tapi aku masih membutuhkannya untuk bertahan hidup.
"Baiklah, ayo kembali ke kota dan memberi equipment baru untukmu."
"....Tuan Naofumi?"
Huh? Dia tersenyum padaku, agak tegang, kayaknya kuatir.
"Aku benar-benar menghargai tawaranmu untuk membelikan aku equipment baru, tapi sebelum kamu melakukannya, bukankah kamu harus lebih memikirkan tentang penampilanmu sendiri?"
"Apa aku kelihatan aneh?"
"Selain perisaimu, kamu kelihatan seperti seorang penduduk desa normal."
"Yah.... Aku nggak betul-betul butuh sesuatu yang lain. Kayaknya aku cuma perlu ganti pakaian saja."
Dia meraih pundakku dan tersenyum padaku.
"Bukankah landak tadi melukaimu?"
"Sudah kubilang, aku memakai perisai yang lemah... Itu bukan masalah besar. Kalau kiya menggunakan dana kita pada equipmentmu, itu akan lebih baik dalam jangka panjangnya."
"Tapi, Tuan Naofumi... Kalau kamu nggak mengurus dirimu sendiri, kamu akan berakhir tewas."
"Tewas?!"
Dia meraih pedangnya, dan dia semakin memaksa. Maksudku, mantra budak harusnya mencegah dia melukai aku....
"Sudah waktunya. Sudah waktunya kamu berganti penampilan. Kamu paham kan."
"Yah..."
Dia benar. Dan kalau dipikir-pikir lagi, gelombang kehancuran mungkin akan datang beberapa hari lagi. Aku harus menjadi sekuat yang aku bisa saat waktunya tiba.
Jadi, kurasa berpakaian seperti penduduk desa nggak akan menimbulkan kepercayaan diri didepan publik.
Tujuan dan maknanya ada dibelakangnya.
"Astaga...."
Aku ingin meningkatkan level seranganku lagi....
"Abaikan aku untuk saat ini. Fokuslah pada mendapatkan equipment yang lebih baik untukmu, Tuan Naofumi."
"Oke oke. Kita akan membeli beberapa barang, lalu menggunakan sisa uangnya untukmu."
"Baik."
Dia semakin nyaman bersamaku daripada yang senekinhyay, tapi dia juga semakin kurang ajar.
Aku ingin mengingat dia bahwa dia bekerja untuk aku, tapi dia telah memahami batas dari mantra budak, dan sekarang sangat berhati-hati agar nggak melintasi garisnya.
Sederhananya, dia memang merasa kesakitan, tapi kalau dia bisa menunjukkan kekuranganku, itu adalah sesuatu yang kubutuhkan juga. Kalau aku memikirkan masa depan, aku butuh seseorang seperti dia.
***