Saat Ouyang Shuo keluar dari dojo, waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Datang ke depan alun-alun kota, divisi konstruksi telah menyelesaikan bangunan baru untuk menjadi kantor Divisi Keamanan.
Kembali kedalam Puri Penguasa, Ouyang Shuo masuk untuk mencari Gu Sanniang. Dia merupakan kepala koki sekaligus juga teman dekat dari Mu Qingsi, Gu Sanniang pada dasarnya berperan sebagai pengurus rumah untuk Puri Penguasa ini.
Berbicara dengan Gu Sanniang, Ouyang Shuo tidak menjaga image nya dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Sanniang, makin banyak kamar yang harus diurus, dan kau juga memiliki pekerjaan yang lain. Aku dapat melihat kau bekerja dengan giat, sehingga aku akan mencari pelayan lain untuk membantumu. Aku juga akan mencari pelayan untuk Yingyu dan Qing'er untuk mengurus kebutuhan harian mereka."
Gu Sanniang tersenyum dan berkata, "Hamba memang berpikir bahwa sangat sibuk disini, tapi karena tuan telah membicarakan hal ini, hamba pikir akan banyak orang yang akan mengajukan lamaran untuk bekerja di Puri tuan. Perlukah aku menyediakan pelayan pribadi untuk tuanku sendiri? Anda pun sangat sibuk, tapi memiliki seseorang disisi tuan untuk menuangkan teh akan terasa sangat bagus."
Ouyang Shuo melambaikan tangannya dan berkata, "Aku tidak membutuhkannya, Kau harus ingat, pelayan - pelayan itu haruslah baik dan jujur. Aku tidak ingin area tempat tinggal menjadi kacau."
"Walaupun tuanku tidak mengingatkan hal ini, hamba juga akan mencari orang dengan kriteria seperti itu!" Jawab Gu Sanniang.
"Kalau begitu aku dapat tenang, dan akan membiarkanmu untuk kembali bekerja!"
Kembali ke ruang kerjanya, Ouyang Shuo mengambil buku, lalu duduk untuk membaca. Tiba-tiba suara musik sistem muncul di kepalanya.
_"Notifikasi sistem: Selamat pada pemain Qiyue Wuyi. Karena telah rajin membaca, Pemahanmu meningkat 1 poin!"_
Itu merupakan suatu kejutan. Semenjak awal desa tingkat 2, Ouyang Shuo telah membaca banyak buku kuno. Akhirnya kerja kerasnya pun terbayar, dan dia akhirnya dapat sedikit meningkatkatkan Pemahamannya.
Dia belum memeriksa statusnya sendiri dalam waktu yang lama, dengan berpikir sebentar dia melakukannya sekarang.
Nama: Qiyue Wuyi
Gelar: Selebriti (Kesan baik pada sosok bersejarah +10%)
Teritori: Kota Shanhai
Jasa: 9000/12,800
Pangkat : Count Kelas Ke-3
Profesi : Jenderal (profesi cadangan)
Level : 27 (3,946,600/4,341,060)
Reputasi : Cukup Dikenal (4300/10,000)
Struktur Tubuh: 18
Pemahaman: 21
Keberuntungan: 5
Pesona: 8
Perintah: 37
Kekuatan:10
Kecerdasan: 10
Politik: 37
Bakat: Belum Terbuka
Metode Latihan: Bajiquan 'mempelajari dasarnya'
Skill: Pengumpulan Menengah, Dasar Pembuatan Kapal, Dasar Diplomasi, Penilaian Menengah, Keahlian Senjata, Dasar Menunggang, Dasar Menembak Jitu, Dasar Memanah
Tunggangan: Tornado Hitam (emas)
Equipment : Tombak Besi Bagus Kualitas Tinggi (emas), Cincin Keberanian (besi hitam), Pengawal Brutal (emas), Sepatu Boots Brutal (perak), Sarung Tangan Brutal (perak), Pedang Besi Bagus (perak)
Ketika melihat ini, dia baru menyadari bahwa dia benar-benar sama sekali tidak menggunakan equipment miliknya. Semenjak mempertahankan teritori saat Pengepungan Hewan Buas, dia belum bertarung sama sekali, selalu aman setiap hari dalam teritorinya, tubuhnya benar-benar sudah hampir berlumut.
Melihat set zirah Brutal, Ouyang Shuo teringat ketika terakhir kali Mu Qingsi berhasil naik menjadi Penjahit Ahli, dia masih belum menyerahkan, zirah kulit yang diproses dari kulit Bos di Pengepungan Hewan Buas. Dia benar-benar tidak punya hati, tidak mengerti bagaimana caranya untuk mengambil tindakan dengan aktif, bila Mu Qingsi telah menyerahkan equipment itu, Ouyang Shuo dapat menghadiahkannya pada perwiranya yang lain…
"Kakak, waktunya makan!" Mu Qingsi memanggil dari luar, muncul tepat saat dia tengah memikirkannya.
"Qing'er, kemari sebentar."
Mu Qingsi pun melompat masuk ke dalam ruang kerjanya, mulut kecilnya memprotes, "Kenapa?"
Ouyang Shuo memandang kearahnya. "Aku bertanya padamu, kulit level bos yang waktu itu diserahkan padamu, kenapa kau tidak memberikan hasilnya padaku, ah?"
Mu Qingsi sudah tidak takut lagi pada dirinya, dan berkata dengan sedikit ketidakpastian, "Hehe, Kakak benar-benar bodoh. Equipment jelas sudah selesai, aku hanya menunggumu untuk memintanya."
Ouyang Shuo menepuk kepalanya sendiri, dan berkata dengan ragu, "Jadi kau tidak lupa. Kenapa kau tidak kemari dan memberitahukannya padaku? Ini sudah kutunggu dari seminggu yang lalu."
"Kakak, jangan lupa, kau belum membayar biaya jahitnya, bagaimana bisa aku memberikan equipment-nya padamu?!" Kata Mu Qingsi dengan penuh keyakinan.
Dasar si kecil pelit satu ini, dia ternyata memiliki sifat seperti ini, bagaimana bisa Ouyang Shuo tidak melihat ini sebelumnya? "Bukankah kakakmu ini telah membelikan alat jahit emas hitam untukmu? Jadi, apalagi yang kau inginkan…."
"Bagaimana itu bisa disamakan, alat jahit itu merupakan sesuatu yang kakak janjikan sebagai hadiah untukku. Jadi itu tidak berarti kakak dapat mengabaikan biaya jahit untuk equipment ini!" Dia jelas memiliki pikiran yang tenang, dan itu bukanlah sesuatu yang bagus saat ini.
Ouyang Shuo tahu bahwa kali ini dompetnya harus mengalami pukulan. "Baiklah, jadi, berapa biaya jahitnya, aku akan membayarnya sekarang. Besok, jangan lupa untuk membawa equipment-nya."
"He he, tidak mahal, hanya dua koin emas!"
Ouyang Shuo mengambil dua koin emas, menyimpannya di tangan kecil adiknya yang manja itu, dan berkata, "Ayo gadis pelit, mari kita makan."
Mu Qingsi, tersenyum saat dia memasukkan koin emas itu ke dompetnya, dan melompat-lompat dengan Ouyang Shuo yang berjalan di belakangnya. Dia seperti seorang rubah yang baru saja masuk ke kandang ayam.
Setelah makan malam, Ouyang Shuo masuk ke kamar tidurnya di belakang Puri, dan keluar dari permainan.
------------------------------------------------------------------------
Di dunia nyata sekarang sudah tanggal 28 Februari, besok malam merupakan Malam Tahun Baru Cina. Ouyang Shuo berpikir dia harus keluar dan membeli barang untuk Tahun Baru hari ini, karena besok sudah terlambat. Tetapi Bing'er masih belum bangun dari tidurnya. Dia benar-benar kelelahan kemarin, hari ini mungkin bukan hari terbaik untuk membawanya pergi berbelanja.
Setelah turun kebawah dan membeli sarapan, Ouyang Shuo masuk ke kamar Bing'er. Dia membuka tirai jendela dan membiarkan cahaya masuk ke ruangan. Bersamaan dengan masuknya matahari, Bing'er membuka matanya, berbisik, "Kakak jahat, aku masih ingin tidur…."
Ouyang Shuo membungkuk sedikit dan mencubit pipinya, sambil berkata, "Bing'er, walau sekarang libur musim dingin, kau tidak boleh tidur terlalu malam setiap hari. Kemarin malam, kau tidur lebih cepat tapi sekarang sulit untuk bangun, tidur terlalu banyak akan membuat kepalamu sakit."
Bing'er dengan enggan bangun dari tempat tidur, memakai sandal rumahnya yang lucu, dan pergi untuk mencuci muka.
Sambil sarapan, Ouyang Shuo menyinggung masalah membeli hadiah tahun baru pada Bing'er. "Adik kecil, kemarin kamu benar-benar lelah dan tumbang, hari ini kakakmu ini akan keluar dan membeli hadiah Tahun Baru. Kau tinggal saja dirumah dan beristirahat ya?"
Begitu mendengar bahwa Ouyang Shuo akan pergi berbelanja, mata Bing'er langsung menyala, kepala kecilnya menggeleng seperti kerincingan. "Bing'er tidak lelah. Bing'er ingin ikut bersama kakak membeli hadiah Tahun Baru. Kakak orang jahat! tidak boleh meninggalkan Bing'er yang manis sendirian dirumah!"
Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menjinakkan monyet kecil ini. Ouyang Shuo terkadang berpikir dosa apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya, dia memiliki adik di dalam game dan adik di dunia nyata yang memiliki perilaku yang sama. Kedua adik kecilnya ini memang sangat menggemaskan, tapi terkadang benar-benar menyengsarakannya.
Mereka berjalan di jalanan yang memiliki toko tradisional di sisi jalannya dengan berbagai variasi produk baru yang sangat memukau. Kedua sisi jalanan diselimuti oleh lampion merah, dan ada banyak spanduk berwarna warni..... bersama dengan aroma makanan yang kental.
Tahun Baru tidak dapat dipisahkan dengan makanan, dan makanan Tahun Baru masuk menjadi sebagian besar makanan yang tersedia. Bubuk telur tradisional, segitiga kering, kue beras, bakpao goreng, dan juga daging segar, kurma madu, kue almond… ini merupakan hal-hal yang membangkitkan ingatan tentang makanan festival.
Orang-orang berkumpul di toko-toko yang ada di kedua sisi jalan untuk membeli makanan Tahun Baru.
Dibandingkan Ouyang Shuo yang lebih menyukai makanan tradisional, Bing'er jelas lebih tertarik dengan permen. Balok gula kering, manisan buah, cokelat, jelly, lollipop, dan ratusan permen lainnya; Bing'er melihat kearah itu semua dan dengan penuh rasa lapar, memilih apa saja yang akan dibeli dengan tangan kecilnya. Untungnya pemilik toko cukup pengertian dan memperbolehkan permen-permen itu untuk dicampur. Bila tidak, Bing'er pasti akan sangat tertekan karena disuruh memilih.
Selain dari makanan jadi,Ouyang Shuo juga harus membeli bahan makanan untuk persiapan makan malam. Tiram, udang, jamur, cumi-cumi, kerang, dan banyak makanan lain menjadi bahan utamanya. Selain itu, dia juga membeli ikan maw, timun laut, dan beberapa makanan mahal lainnya.
Tentu saja, untuk makanan ini mereka juga perlu membeli daging yang diawetkan ala Cina. Selain dari sosis tradisional, makanan seperti ginjal bebek, bebek panggang, kecap, lima jenis daging asap, dan makanan lain tidak boleh dilupakan.
Setelah dia selesai membeli semua makanan ini, tangan Ouyang Shuo telah memegang lima sampai enam tas belanja. Mereka juga masih belum selesai. Untuk Tahun Baru, dia masih harus membeli simpul Cina, boneka zodiak, dan beberapa benda kecil untuk dibeli.
Keduanya baru saja keluar dari toko grosir saat mereka mendengar seseorang memanggil dari belakang. Ouyang Shuo berbalik dan melihat dua gadis yang tengah melambai ke arahnya dari jauh. Setelah melihat mereka, dia mengenali keduanya sebagai teman sekelasnya saat SMP Tan Xiaoli dan Meng Fei Fei.
Itu merupakan perubahan besar setelah 18 tahun. Di SMP nya, mereka benar-benar langsing. Bila bukan karena Ouyang Shuo memiliki ingatan yang bagus, dia pasti tidak dapat mengenali mereka.
Ouyang Shuo menggenggam tangan Bing'er, lalu dia berjalan kearah keduanya dan menyapa mereka. Tan Xiaoli merupakan seorang gadis kecil yang gemuk, dengan sifat ceria. Meng Fei Fei bertubuh lebih kecil, dengan sifat pemalu, dan hanya berdiri di samping.
"Hei, teman sekelas, Aku sudah bertahun-tahun tidak melihatmu, kau masih terlihat tampan!" Kata Tan Xiaoli sambil tersenyum.
Ouyang Shuo baru tertarik pada gadis-gadis ketika telah lulus lama dari SMP. "Yah, aku masih terlihat sama, tapi kalian dua gadis cantik di hadapanku benar-benar lebih cantik dari yang dulu."
Mata Tan Xiaoli berkilat. "Oh, bocah yang dulu lugu sekarang telah bisa berkata manis, berani menggoda kakak ini sekarang." Dia melihat kearah Bing'er dan sedikit ragu. "Gadis kecil yang manis ini. Mungkinkah dia anakmu?"
Ouyang Shuo terbatuk kecil. "Apa? Ini adalah adikku, Ouyang Bing!"
Dia tidak bisa menyalahkan gadis itu sepenuhnya. Saat Bing'er lahir, dia sudah ada di kelas tiga SMP. Teman-teman satu sekolahnya tidak ada yang mengetahui tentang adiknya. Terima kasih kepada obat-obatan modern, wanita dapat lebih bebas untuk menentukan umur mereka agar dapat memiliki anak. Memiliki anak kedua di umur 34 merupakanlah hal yang biasa.
"Pesta reuni kelas telah ditetapkan di bulan kesatu, hari keempat, apa kau akan datang?" Tan Xiali bertanya padanya.
"Aku mungkin akan pergi. Aku belum melihat mereka semua dalam waktu yang lama, bertemu kembali dengan semuanya akan jadi hal yang menyenangkan."
"Itu bagus, jalanan ini bukan tempat yang tepat untuk mengobrol, kita bertemu lagi saat reuni!" Tan Xiaoli merupakan orang yang tidak suka berbasa basi, dia mengambil tangan Meng Fei Fei dan siap untuk pergi.
Ouyanng Shuo tentu saja ingin agar mereka segera pergi, dia belum menyelesaikan belanja Tahun Barunya! Dia berpamitan pada mereka berdua dan kedua kakak beradik itu melanjutkan belanja oleh-oleh tahunan mereka.