Chereads / Dunia Online / Chapter 59 - Tinju Delapan Mata Angin – Bajiquan

Chapter 59 - Tinju Delapan Mata Angin – Bajiquan

Setelah menyelesaikan persoalan aliansi dengan Desa Mulan, Ouyang Shuo pergi menuju barak. Seratus orang infanteri telah berhasil direkrut, dan dia perlu untuk pergi ke barak agar dapat merubah kelas mereka.

Setelah keluar dari barak, Ouyang Shuo berjalan menuju pengerjaan tembok kota untuk melihat perkembangan proyek tersebut.

Hanya dalam satu hari, Divisi Konstruksi telah melaksanakan pekerjaan yang bagus saat memulai pembangunan, mengatur para pekerja untuk mendirikan batu fondasi. Aliran batu yang tidak terlihat ujungnya dibawa menggunakan gerobak kuda kayu, mengalir dari tambang batu dan dipindahkan menuju tempat proyek.

Untuk proyek parit dimulai dari Sungai Persahabatan, mengalir melewati daratan yang akan menjadi bagian dari ibu kota negara di masa depan, dan akhirnya menyatu dengan aliran sungai yang ada di ngarai. Total panjang saluran air ini adalah 35 kilometer, dengan lebar 8 meter di seluruh saluran, juga memiliki kedalaman 10 meter di titik terdalamnya. Untuk proyek sebesar itu, bahkan seluruh pengukuran awal juga belum terselesaikan

Setiap hari, lebih dari separuh imigran yang masuk ditempatkan langsung di dalam dua proyek ini. Meski begitu, proyek ini baru akan selesai setelah satu atau dua bulan.

Di perjalanan pulang dari lokasi proyek, Ouyang Shuo mendengar letupan berita dari sistem.

"Notifikasi Sistem: Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi atas keberhasilannya mendirikan desa bawahan – Desa Beihai! Hadiah khusus 200 poin jasa, 400 poin reputasi."

Mendengar berita bahwa Desa Beihai telah selesai dibangun, Ouyang Shuo akhirnya mulai tenang. Perkembangan lebih lanjut dari Desa Beihai sekarang harus mengandalkan usaha dari Xiuwen yang ada di luar kendalinya.

Melewati area komersial, Ouyang Shuo kebetulan melihat dojo beladiri di sebelah timur. Pemilik tempat ini adalah Guru Lin Yue. Adiknya Lin Yi sekarang bersinar terang di ketentaraan dan menjadi semakin populer, sedangkan kakaknya seperti biasa, bersikap lebih merendah.

Tidak tahu ada angin apa, tiba - tiba Ouyang Shuo merasakan suatu dorongan untuk menyaksikan latihan bela diri, dan berjalan menuju ke dojo. Para murid diluar memberi hormat kepadanya di depan bangunan, dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan kedatangan Tuan Penguasa kepada pemilik dojo.

Saat baru masuk ke dalam aula utama, Ouyang Shuo mendengar ledakan teriakan orang-orang yang sedang berlatih. Berdiri di ruangan ada lebih dari 30 murid berlatih pukulan. Lin Yue berdiri disamping sambil memperhatikan, dan dari waktu ke waktu membenarkan gerakan dasar dari tiap murid. Mendengar laporan seorang murid bahwa Ouyang Shuo datang berkunjung, dia berbalik untuk memerintahkan murid pertamanya, Wang Feng untuk melanjutkan mengawasi latihan para murid-murid yang lain, dan Lin Yue langsung secara pribadi masuk ke ruang tamu.

Di ruang tamu, dia melihat Ouyang Shuo tengah duduk santai sambil menikmati secangkir teh. Dia segera membungkuk untuk memberi hormat. "Tuanku datang berkunjung, mohon maafkan hamba yang tidak dapat menyiapkan sambutan!"

Ouyang Shuo meletakkan gelas tehnya dan sambil tersenyum, berkata, "Aku hanya lewat di sekitar sini. Dan kemudian aku teringat bahwa semenjak dojomu berdiri, aku belum pernah meluangkan waktu untuk mampir dan bertemu denganmu. Apa aku mengganggu latihanmu?"

"Tuanku sendiri telah datang langsung ke rumah hamba, bagaimana mungkin hamba merasa terganggu?" Kata Lin Yue padanya.

"Kalau begitu, karena kita ada di dojo, lebih kita tidak duduk dan minum teh disini. Bawa aku ke ruang latihan untuk melihat-lihat kegiatanmu!" Kata Ouyang Shuo langsung, mengakhiri basa basi diantara keduanya.

Guru Lin mengangguk, dan sambil mempersilahkannya dengan gerakan tangan dia berkata, "Tuanku, mari ikut dengan hamba."

Mereka meninggalkan ruang tamu, dan berjalan di koridor yang sempit, dan muncul di aula latihan. Guru Pengganti Wang Feng, melihat Guru Lin Yue mengantar Ouyang Shuo masuk, segera menghentikan latihan dan berteriak, "Berhenti! Mari kita sambut kedatangan tuan kita!" Para murid buru-buru membentuk barisan, dan merapikan baju mereka lalu berdiri dengan tegak.

Ouyang Shuo tersenyum dan menyapa mereka semua, lalu berbalik kepada Lin Yue dan berkata, "Guru Lin, murid-muridmu dan formasi ini, benar-benar sangat luar biasa."

Guru Lin menjawab dengan rendah hati, "Kami dapat berlatih bela diri disini semua berkat kemurahan hati tuan."

"Guru dari dojo ini tidak perlu terlalu merendah. Ilmu tangan kosong apa yang kau ajarkan?"

"Tuan, kami disini berlatih Tinju Delapan Mata Angin – Bajiquan"

Ouyang Shuo sangat terkejut, dan dirinya dipenuhi dengan rasa antusias, dia berkata dengan penuh kekaguman, "Bajiquan merupakan ilmu yang sangat terkenal! Kenapa tidak menunjukkannya di depanku, agar dapat menambah wawasanku!"

Guru Lin tentu saja tidak menolak, dia lalu membungkuk dan berkata, "Suatu kehormatan untuk hamba!" Selesai, dia lalu maju ke depan semua murid, dan mulai memimpin murid-murid disini berlatih Bajiquan.

Dari apa yang terlihat, Bajiquan memiliki fleksibilitas yang bagus, sangat seimbang dan kuat. Bajiquan merupakan teknik jarak dekat, dengan gerakan tangan yang sangat agresif. Teknik serangannya berasal dari kuda-kuda yang kokoh, serta hentakan pinggang, lalu mengalir hingga ke ujung jari, dan akhirnya menghasilkan tenaga yang kuat.

Ouyang Shuo sangat terpukau, ini pertama kalinya dia menyaksikan kehebatan dari ilmu bela diri kuno, dan dia tidak dapat menahan diri untuk tidak bertepuk tangan dengan sangat antusias. Setelah Guru Lin mengakhiri sesi latihan, benar-benar tenggelam dalam suasana ini, dia tidak kuasa menahan pujiannya, "BAGUS SEKALI!"

Mendengar pujian dari Ouyang Shuo, murid-murid pun merasa bersemangat, bahkan Guru Pengganti Wang Feng juga menunjukkan kebahagiaannya. Guru Lin, tentu saja tenang seperti biasanya.

Melihat Ouyang Shuo sangat bersemangat Guru Lin berkata sambil tersenyum, "Bila tuan ingin belajar beberapa jurus bela diri, hamba bersedia mengajarkan satu dua jurus pada tuanku."

Alasan kenapa Ouyang Shuo menjadi sangat bersemangat adalah karena dia tahu bahwa Bajiquan Lin Yue merupakan ilmu bela diri sejati, dan bukan karangan. Sehingga dia dapat membawa hasil latihan ilmu ini ke dunia nyata!

Melihat Lin Yue berinisiatif untuk menyinggung hal ini, Ouyang Shuo tentu tidak akan bersikap munafik dan berkata, "Kalau begitu, aku berterima kasih pada guru, dan aku akan membayar kebaikan ini di masa depan!"

Guru Lin hanya mengangguk tenang, dan kemudian memimpin Ouyang Shuo keluar dari aula latihan menuju ruangan kecil, dan memintanya untuk menunggu sebentar selagi dia keluar.

Tidak lama, Lin Yue kembali keruangan ini, sambil memegang buku di tangannya. Dia menyerahkan buku ini pada Ouyang Shuo, sambil berkata, "Ini merupakan Kitab aliran keluarga Lin. Sekarang aku mempersembahkan kitab ini untuk tuanku."

Ouyang Shu mengambil kitab tersebut, dan tanpa sadar memeriksa propertinya.

Nama: Bajiquan (Ilmu Bela Diri tingkat Raja)

Ilmu yang Dilatih: Bertahan, Menenangkan Naga, Menaklukkan Harimau, Tapak Membelah Gunung, Telapak Kuda Panjang, Mengurung Harimau, Posisi Beruang, Langkah Bangau

Jurus Rahasia: Tiga Tangan Alam Baka; Cakar Harimau Mendaki Gunung; Tiga Pintu Tak Tertahankan; Tiran Menuntun Kuda; Telapak Petir Penahan Angin; Tangan Kanan dan Kiri Membuka Pintu; Cakar Kembar Oriole.

Jurus Pamungkas: Menempel Gunung

Senjata: Tombak, terutama Tombak Liuhe.

Evaluasi: Bajiquan merupakan jurus yang penuh tenaga, sederhana, ganas, dengan ledakan tenaga yang hebat. Memukul seperti petir, menendang seperti gempa. Seperti kata pepatah, Tai Chi menenangkan dunia, Bai Ji menginjak alam semesta.

Luar biasanya, Bajiquan milik Guru Lin merupakan ilmu bela diri yang sebenarnya. Kebetulan, Bajiquan juga sangat cocok dengan tombak, dan bukan hanya jurus ini tidak bertentangan dengan rencana latihan Ouyang Shuo, ini malah semakin menyempurnakannya.

Tidak lagi ragu-ragu, Ouyang Shuo menempelkan tangannya di sampul buku yang ada di hadapannya, dan sistem pun kemudian berbunyi.

"Notifikasi Sistem: Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi atas keberhasilannya mendapatkan Ilmu Bela Diri tingkat Raja 'Bajiquan'. Apa kau ingin melatihnya?"

"YA!"

Dengan suara dengungan, buku ditangannya kemudian bersinar dengan cahaya putih, yang langsung melesat masuk ke titik diantara kedua alisnya. Dalam hitungan detik, seluruh informasi yang dibutuhkan untuk berlatih Bajiquan pun masuk kedalam pikirannya, menunggu untuk dicerna secara perlahan-lahan.

Ouyang Shuo membuka matanya dan berdiri untuk memberikan Guru Lin Yue penghormatan resmi, dengan sungguh-sungguh berkata, "Terima kasih, Guru Lin!" Dia tahu bahwa dirinya mungkin adalah ahli bela diri pertama yang mempelajari seluruh jurus Bajiquan. Bahkan murid pribadi Guru Lin mungkin belum mendapatkan kualifikasi ini.

Guru Lin berdiri disana, dan sambil tersenyum berkata, "Tentang Bajiquan, bukan ingin menyombong, tetapi hamba cukup memiliki pengetahuan tentangnya. Bila tuanku berkenan, hamba dapat mengajarkan seluruh ilmu hamba pada tuan." Ini merupakan balas budi dari Lin Yue terhadap sikap Ouyang Shuo yang penuh hormat.

Ouyang Shuo sangat mengerti bahwa mendapatkan bimbingan dari ahli Bajiquan merupakan hal yang sangat berharga. Itu akan menghemat banyak waktu dan membuatnya menghindari banyak jalan berputar. Dia tersenyum dan berkata, "Aku mendengarkan!"

Guru Lin mengangguk, dan mulai menjelaskan proses latihannya. "Bajiquan menganggap kepala sebagai pusat semesta, anggota tubuh sebagai empat arah mata angin, dan menggunakan kedua bagian depan dan belakang dari tangan, inti tubuh mengumpulkan roh, roh mengalirkan chi, chi menuntun energi. Momentum yang dahsyat, kekuatan, dan seluruh indera di otot, setiap bagian tubuhmu merupakan senjata. Setiap gerakan, setiap perubahan, setiap transformasi, setiap efek, setiap variasinya tidak terbatas.

"Bajiquan terkenal dengan kekuatan tinjunya yang ganas, tapi juga sangat dikenal dengan jurus yang sering digunakan oleh ahli jurus ini.Teknik yang paling dikenal adalah Menempel Gunung. Melatih gerakan ini seperti menggunakan tubuhmu melawan tembok atau pohon. Kunci dari teknik ini adalah dengan menghantam musuhmu dari jarak sangat dekat, bahu ke bahu. Itu mungkin terlihat lemah, tapi sebenarnya puntiran dari pinggang dan selangkangan dan digabung dengan tenaga dari tubuh dapat menghasilkan tenaga besar yang dapat melukai musuh dan membuat orang jatuh. Kau menghancurkan pertahanan mereka, memukul mereka dengan 6 pukulan menjadi satu, dan menggunakan momentum untuk menghabisi mereka.

"Dan yang selanjutnya perlu dilatih adalah Tendangan Menggesek, aturan jurus kaki yang penting dalam Bajiquan. Bajiquan memperhatikan cara melangkah seperti Berjalan di Lumpur, tapi lutut merupakan inti dari langkah ini, karena membutuhkan tendangan ketika poin serangan jatuh dibawah lutut lawan, terutama di bagian kaki. Karena itu, walaupun tendangan tidak seberbahaya dengan metode yang ada di aliran lain, ini dapat menghancurkan keseimbangan lawan, menggunakan tenaga yang lebih kecil dengan cerdik untuk merubuhkan lawan."

Ouyang Shuo mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari Guru Lin Yue, dan di telinganya terdengar suara sistem yang terus menerus berbunyi.

"Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi karena telah mendapatkan bimbingan Guru Lin, pencapaian Bajiquan – Pemula."

"Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi karena telah mendapatkan bimbingan Guru Lin, Pemahaman Awal, jurus rahasia Bajiquan – Tinju Jarak Dekat ."

"Selamat kepada pemain Qiyue Wuyi karena telah mendapatkan bimbingan Guru Lin, Pemahaman Awal, jurus rahasia Bajiquan – Tendangan Menggesek."

...…

Mendengarkan bunyi sistem, Ouyang Shuo sangatlah bahagia hingga hampir menari. Bila dia tahu dia akan bisa mendapatkan keuntungan mengejutkan seperti ini, dia akan pergi ke dojo dari dulu! Itu pasti lebih baik, namun, masih belum terlalu terlambat untuk memulainya sekarang.

Mendengarkan Guru Lin menjelaskan berbagai hal, Ouyang Shuo tetap diam hingga penjelasannya selesai, dan kemudian dia pun berpamitan. Lin Yue dan beberapa muridnya mengantar kepergiannya secara langsung, mengantarnya hingga ke pintu dan melihat dirinya berjalan pergi.