Di tengah bulan Juni, Dataran Utara….
Seharusnya musim panas datang, namun aura badai salju telah menebal. Seringkali, langit terlihat suram dan angin dingin berhembus dengan aura es yang memadat.
Perebutan Pengadilan Kerajaan yang melingkupi Dataran Utara semakin bergerak maju layaknya api kebakaran.
Di danau cermin, pasukan suku Ma dan suku Song telah memulai pertarungan. Dengan dominasi besar, suku Ma menerobos dua garis pertahanan suku Song secara berturut-turut.
Ketua aliansi Song Qing Yin memimpin pasukan untuk melawan balik dan memerangkap suku Ma. Akibatnya, mereka harus mengorbankan satu garis pertahanan.
Namun, sesaat kemudian, ahli perbudakan suku Ma, Ma Zun, beraksi dan menggerakkan senjata pamungkasnya – gerombolan pegasus – yang mengepung dan membunuh Song Qing Yin di udara. Pasukan suku Song menjadi naga tanpa kepala. Setelah mengalami perselisihan internal yang disebabkan oleh suku Ma secara diam-diam, mereka akhirnya runtuh.
