Seiji duduk di tepi tempat tidur Chiaki, memegangi tangannya dan membelai wajahnya sembari memperhatikannya.
"Apakah kamu memiliki mimpi yang sama?" Tanyanya sambil menyeka air matanya.
"Kurasa begitu... aku tidak bisa mengingatnya …" Chiaki menggenggam tangan pacarnya dengan erat, ingin merasakan kehangatannya.
"Aku mendengar kamu mengatakan 'ibu' dalam tidurmu tadi," Kata Seiji padanya.
Ibu?
Chiaki merasakan emosi misterius yang muncul dalam dirinya ketika mendengar kata ini.
Adapun ibunya ... ibunya, Chiaki tidak tahu apa-apa tentang dia.
Chiaki bahkan tidak tahu seperti apa wajah ibunya, siapa nama ibunya, atau apakah ibunya masih hidup atau tidak.
Ayah Chiaki sama sekali tidak bercerita tentang ibunya. Dia hanya menunjukkan pada Chiaki lukisannya tentang istrinya, tetapi wajah ibu Chiaki benar-benar tidak jelas dalam semua lukisannya.