Seiji duduk dengan patuh, menyesap teh, dan memulai penjelasannya.
Mai diam-diam mendengarkannya berbicara. Ekspresi wajahnya secara bertahap menjadi lebih bingung.
Dia sekarang mengerti masalah yang telah Seiji pertimbangkan bersama kemarin, itulah mengapa dia meminta maaf pada Natsuya.
Berbicara secara logis, dia harus memarahinya sekarang. Tapi, dia jelas telah membuat keputusan untuk dirinya sendiri, jadi memarahinya tidak akan berarti.
Akan tetapi, beberapa hal perlu diucapkan dengan lantang.
"Apakah kamu melakukan semuanya dengan Nona?"
"Tidak!"
"Bagaimana dengan Uehara dan Wakaba-san?"
"Aku juga tidak melakukannya dengan mereka."
Pelayan itu menatapnya dalam-dalam.
"Bagus kalau begitu. Sepertinya kamu masih memiliki setidaknya pengendalian diri."
Seiji hanya bisa tersenyum masam setelah mendengar ini.
