Seiji memperhatikan Matsutani dan saat akan bertanya apa yang terjadi, dia melihat wajah santai Matsutani yang menutup matanya dan memperlihatkan ekspresi sangat bahagia.
"Luar biasa lezat..." Matsutani bergumam pada dirinya sendiri dengan nada yang terdengar seperti anak kecil.
"Matsutani-senpai, ada apa?" Seiji penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
Tapi, pria paruh baya yang gemuk itu tidak menanggapi dan mempertahankan ekspresinya, dia terus mendorong nasi kari ke mulutnya.
Seiji merasa ada sesuatu yang tidak beres, sehingga dia menepuk pundak Matsutani.
Kemudian Matsutani membuka matanya yang berkilau seperti bintang.
"Ini sangat luar biasa lezat!" Matsutani menunjuk nasi kari di hadapannya. "Sangat lezat! Ini seperti sesuatu yang langsung keluar dari sebuah manga memasak!"
"Jadi, ini enak, dan tidak ada masalah dengan itu?"
