"Omong-omong, apa kau tak keberatan? Dengan masa laluku…." Seiji menggaruk wajahnya dengan gusar.
Dia percaya apa yang dia ceritakan mengenai masa lalunya pasti sulit untuk diterima oleh siapapun.
Bisa dipastikan kesan pertamanya hancur seketika. Karena sebesar itulah dampaknya.
"Jika menurutmu itu menjijikan, katakan saja. Akan akan menerimanya.!"
Dia tidak ingin melihat Shika memaksakan dirinya.
'Jika dia terganggu dengan masa laluku, dia cukup memberitahuku - Aku cukup kuat untuk menerimanya!'
Shika mengerjapkan mata ketika mendengarnya. "Benar, hal itu terdengar tidak menyenangkan."
*Schtick!* Seiji merasa ada panah tajam menghujam dadanya.
"Benar, itu menjijikkan."
*Jleb!* Seiji merasa ada sebuah pisau menusuk otaknya.
"Pada dasarnya…itu seperti manusia mesum yang menjijikan."
*Boom!* Seiji seperti diledakkan oleh sebuah bom.