Shutendoji dengan paksa menghilangkan api yang ada di tubuhnya dan berteriak dengan marah.
Dia kemudian disambut dengan kilatan petir dari pedang dengan cepat.
Shutendoji tidak bisa menghindar, dan tangan kirinya terpotong. Dia mengayunkan tangan kanannya, melepaskan banyak api.
Pedang biru tersebut menembus api Shutendoji dan mengenai dadanya.
"Argh!!!!"
Shutendoji merasakan kematian akan segera menghampirinya.
Dia menangkis pedang musuhnya dengan tangan kanan dan mengerahkan seluruh kekuatannya.
Api merah meledak seperti letusan gunung merapi!
Jika seseorang melihat dari atas, mereka akan melihat bunga api merah yang mekar tepat dimana mereka sekarang sedang bertarung.
Ayami Himiki tetap memperhatikan dengan tak berekspresi.
Dia sudah siap untuk turun tangan. Kekuatan seperti ini sudah berada dalam batas bahaya. Jika terus bertambah, dia secara terpaksa harus menghentikan duel dan memberikan peringatan.