Chereads / NEET Mendapatkan Sistem Simulasi Kencan / Chapter 12 - Jadilah Temanku!

Chapter 12 - Jadilah Temanku!

Gadis tomboy yang suka berpakaian seperti laki-laki, Chiaki Wakaba, adalah andalan dari klub drama. Karena itu, dia menjadi terkenal di beberapa kelompok tertentu.

Dengan tekanan yang dipancarkannya, para gadis yang mengelilingi Seiji menjadi terdiam dan meninggalkan Seiji, hingga hanya tersisa Chiaki, Mika, dan Seiji.

"Seigo Harano… nama samaran yang cukup bagus, tapi aku pikir nama aslimu lebih enak didengar." Kata Chiaki dengan suara halus sambil tersenyum kepadanya. Ia tahu tentang nama asli dan keadaanya melalui Mika Uehara, teman baiknya.

Seiji menggaruk mukanya.

Setelah bertemu dengan teman Mika yang pernah diceritakannya secara langsung, akhirnya ia bisa mengerti tentang apa yang ia katakan sebelumnya.

Kenapa bocah pirang itu menyukai Mika? Selain dari penampilannya yang luar biasa dan juga keaktifannya, ada juga rumor yang beredar dan menyebabkan kesalahpahaman.

Masalah selanjutnya adalah asal usul dari rumor ini. Dan pertama-tama, mengapa rumor ini bisa tersebar?

Mika percaya kalau ia punya teman yang sempurna dengan karisma yang tinggi. Karena temannya ini juga populer di beberapa kelompok perempuan, Mika turut menjadi target kecemburuan karena ia dekat dengan Chiaki.

"Tidak ada yang bisa ia lakukan. Karena Chiaki benar-benar cantik dengan pesonanya yang unik, banyak gadis yang diam-diam jatuh cinta padanya…" itu yang dikatakan oleh Mika saat itu dengan tersenyum malu.

Menjadi salah satu teman baik dari pangeran tomboy berkarisma dan terkenal ini, Mika menjadi target dari rumor ganas ujaran kebencian.

Sekolah memang lebih sederhana dari masyarakat, tetapi beberapa hal keji tetap selalu ada.

"Haruta-kun, apa kamu bisa minum alkohol?"

"Huh?" Seiji berkedip. "Aku masih dibawah umur, dan aku yakin kamu juga sama."

"Jangan seperti itu – sebagai teman baik Mika, aku ingin minum dengan pahlawan yang menyelamatkannya!" Chiaki tersenyum dan menjilat bibirnya: "Ada banyak alkohol di tempatku – kamu harus datang!"

Bahasa tubuhnya disertai dengan kata-katanya membuatnya tampak sangat jahat.

Seiji mengangkat alisnya ketika ingin membalas, dan ia tiba-tiba diganggu.

"Tidak! Sei…Er, Seigo tidak bisa minum alkohol!" Mika memotong pembicaran mereka, "Kau juga, Chiaki. Sudah ku bilang berkali-kali untuk berhenti minum secara diam-diam!"

"Alkohol adalah salah satu kenikmatan terbesar dalam hidup. Kamu tidak akan ketinggalan jika kamu mencobanya lebih awal!" Chiaki tersenyum menggoda, "Dan jika kamu mabuk, kamu bisa melakukan beberapa hal yang sangat menarik…"

"Hal menarik apa yang kamu bicarakan!?" Mika dengan tegas membantahnya. "Tidak,tidak. Alkohol itu tidak baik untukmu."

"Ugh, baiklah." Chiaki memasang ekspresi menyesal.

"Rasanya minum jus lebih baik." Seiji tersenyum, "Jika kamu punya waktu luang, kau bisa datang ke toko jajanan tempatku bekerja, manisan disana rasanya sangat lezat."

Dengan dia sebagai pemimpin percakapan, mereka mulai berbicara banyak hal.

Si rambut kuncir yang cantik, pangeran tomboy, dan lelaki tampan macam idola… mereka bertiga berbicara dengan bahagia dan mereka terlihat seperti sebuah adegan dari drama idola.

Namun, adegan indah itu tidak diapresiasi, bahkan menyakitkan, bagi orang-orang tertentu.

Seperti Kazufuru Ooike.

Menyaksikan adegan ini, hatinya terasa semakin tersumbat. Mika Uehara bukanlah seseorang yang spesial, tapi Chiaki Wakaba adalah perempuan yang sangat terkenal di sekolahnya, bahkan Natsuya Yoruhana pun menghargai talentanya.

Kazufuru sempat mencoba untuk berteman dengan Chiaki Wakaba, namun Chiaki menggunakan berbagai macam metode untuk menolak usaha Kazafuru dengan halus.

Dan sekarang, Seigo Harano itu sedang berbincang-bincang dengannya seperti teman lama.

Kazafuru benar-benar sebal!

Tapi apa lagi yang bisa ia lakukan?

Meskipun beberapa ide jahat muncul di benak Kazufuru Ooike, dia dengan tegas mendorong pergi ide itu.

Dalam setiap kejadian, ia selalu mengalahkan lawannya langsung dari depan. Tidak peduli apakah itu penampilan, nilai, atau olahraga, dia akan selalu mengalahkan lawannya dengan adil, dan ia tidak pernah menipu atau menggunakan trik kotor apapun.

Dia percaya pada keunggulan dirinya sendiri -- terlepas dari latar belakang keluarganya, setiap kualitasnya adalah kelas atas!

Memang jika dilihat dari penampilannya, Seigo Harano tampak seperti lawan yang kuat.

Tapi memangnya kenapa? Dia, Kazufu Ooike, bisa mengalahkannya juga, sama seperti lawannya yang lain!

Pada kelas pagi ini, selain berbicara dengan Mika dan Chiaki, Seiji juga berteman dengan beberapa teman sekelasnya.

Tapi ia hanya bisa tersenyum karena kenyataan hanya para gadis di kelas yang menerimanya dengan hangat. Tidak ada anak laki-laki yang secara proaktif datang untuk berbicara dengannya, dan jika ia mencoba berbicara dengan anak laki-laki manapun, setiap tanggapan yang diterimanya pasti acuh tak acuh.

Tampaknya ada kerugian dalam memiliki penampilan tampan.

Apa yang harus ia lakukan tentang ini?

Sudah waktunya untuk istirahat makan siang, dan ketika Seiji sedang memikirkan masalahnya sendiri dan berdiri dari kursinya, ia melihat ada siswa laki-laki dengan rambut coklat pendek, berkacamata, dan wajah yang halus berjalan mendekat.

"Halo, Harano-san."

"Halo."

"Saya adalah sekretaris OSIS, Kazufuru Ooike, dan Ketua Yoruhara secara khusus memerintahkan untuk membantu anda dengan baik setelah anda pindah kesini." Kazufuru mendorong kacamatanya ke atas, "Setelah kelas pagi, apakah anda merasakan adanya masalah? Jika anda merasa ada sesuatu yang tidak dapat anda pahami dari kelas atau jika ada masalah lainnya, saya akan senang untuk membantu anda."

Seiji melihat dengan baik pria tampan diatas rata-rata ini yang mewujudkan citra seorang siswa teladan.

"A…ada apa?" Kazufuru merasa tidak nyaman ditatap seperti ini.

"Bisakah anda membantu saya dengan sebuah masalah?" Mulut Seiji terangkat keatas.

"Eh…ya, jika saya bisa membantu." Kazufuru mengangguk. Karena ketua telah membuat permintaan, setidaknya dia harus terlihat bagus di permukaan.

Seiji tiba-tiba melangkah maju dan meraih tangannya.

"Jadilah teman saya!"

Satu kalimat ini terdengar jelas di seluruh kelas.

Semua siswa yang berada di sekitar memalingkan wajah mereka untuk melihat, wajah mereka jelas terkejut.

Mika, yang sedang menuju ke arah mereka, membeku di jejaknya, dan bahkan Chiaki tertegun.

Seluruh kelas jatuh dalam keheningan yang menakutkan.

Setelah beberapa lama, dia menjawab dengan bingung, "Hah?"

Halaman sekolah.

Kazufuru membenarkan kacamatanya dan mencoba menyusun pikirannya, tapi ia menemukan kalau kepalanya masih belum berfungsi dengan baik.

Didepannya ada Seigo Harano yang ceria, Mika Uehara yang masih terkejut, dan Chiaki Wakaba yang tersenyum ambigu.

Sepertinya mereka berempat telah membawa makan siang sendiri, jadi bagi yang lain, mereka berempat tampak seperti adegan sempurna antara dua anak laki-laki dan dua gadis yang sedang makan bersama.

"Harano-san…"

Kamu bisa memanggilku Harano, atau bahkan panggil saya saja Seigo. Saya akan memanggilmu dengan Kazafuru juga, bro."

'Siapa yang ingin menjadi saudaramu!?' Wajah Kazufuru berkedut, dan dia hampir mengatakan hal itu dengan keras, tapi ia nyaris tidak bisa menahan diri.

"Ampun, aku pikir aku tidak akan bisa berteman dengan anak laki-laki. Aku senang aku bisa bertemu seseorang yang sangat ramah, Kazufuru. Sebagai tanda persahabatan kita, saya akan memberi anda lada hijau ini dari kotak makan siang saya.

"Aku benci ini!" Kazufuru bukan pemilih makanan, tapi dia menganggap paprika hijau sebagai pekerjaan iblis hijau, jadi tanpa sadar ia menolaknya.

Tunggu sebentar, itu tidak tampak seperti hal yang penting saat ini!

"Jangan khawatir, rasanya benar-benar enak. Lagipula lada hijau ini dibuat khusus, dimasak oleh tuan tanah saya yang lembut dan cantik." Seiji tetap tersenyum.

"Seigo!" Mika tidak bisa diam melihat, "Jangan pilih-pilih!"

"Apakah itu satu-satunya bagian yang ingin anda komentari?" Chiaki melirik ke arah temannya.

Kazufuru tiba-tiba merasa lelah dengan semua itu.

"Harano-san, apa ada yang ingin anda lakukan?" dia menghela nafas dan menatap langsung ke mata Seiji.

"Tidak ada." Seiji mencabut senyum nakalnya yang palsu dan menyatakan dengan enteng "seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya ingin anda menjadi teman saya."

"…Mengapa?"

"Bukankah sudah jelas – sangat sulit bagi saya untuk berbicara dengan anak laki-laki lainnya." Seiji dengan jelas menyatakan akar masalahnya. "Mereka cemburu atau tidak tahan melihat saya, saya kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Jadi saya membutuhkan batu loncatan yang cukup kuat. Dan anda, Sekretaris OSIS, jelas merupakan siswa yang populer dan sangat baik. Kamu adalah pilihan terbaik, Kazafuru Ooike-san."

Perkataan Seiji terlalu gegabah, dan murid yang lain benar-benar terkejut.

Butuh beberapa waktu bagi Kazufuri Ooike untuk sadar kembali.

"jadi maksudnya… kamu memanfaatkanku?"

"Anda ada benarnya. Saya ingin berteman dengan anda, tidak ada yang palsu dari itu." Seiji tersenyum lagi dan memberikan telur dadar dari kotak makan siangnya, "Anda akan menerima teman baru kan, Sekretaris OSIS Kazafuru Ooike?"

"Bagaimana jika saya menolak?" Kazufuru menatap langsung ke Seiji.

"Yah, itu tidak akan menjadi masalah besar. Paling-paling, saya hanya akan bertindak kecewa di depan semua teman sekelas kami, dan saya juga akan memberitahu Presiden Yoruhana tentang kekecewaan saya juga." Seiji mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.

Wajah Kazufuru Ooike terus berkedut tak terkendali.

Dia sudah bisa membayangkan apa yang akan menyebabkan keributan dari adegan sebelumnya, jika dia menolak Harano, dan Harano melebih-lebihkannya di depan kelas, ini akan menjadi masalah yang besar, dan pada akhirnya, itu akan merusak statusnya.

Belum lagi, ada juga Ketua Yoruhana…

Saat dia terus memikirkannya, Kazufuru menemukan bahwa dia tidak punya pilihan lain.

"Kamu… kamu benar-benar hebat." Pada akhirnya, dia menatap Seiji dan berkata dengan dingin, "Seperti yang kamu minta – aku akan menjadi temanmu, tapi kita tetap bukan teman."

Pernyataannya memang tidak konsisten, tapi itu bisa dimengerti juga, dan Seiji pasti mengerti apa yang dia maksud.

"Aku akan memperlakukanmu sebagai teman, dan aku percaya kalau kamu akan mengubah pendapatmu tentang diriku." Ia menjulurkan tangannya sambil tersenyum.

Kazufuru Ooike memandang tangannya selama beberapa detik sebelum perlahan-lahan mengulurkan tangannya sendiri dan menjabat tangan Seiji dengan ringan.

Mika Uehara, yang menjadi penonton untuk seluruh adegan ini, masih kaget, sementara mata Chiaki Wakaba berkilau dengan cahaya yang tak terlukiskan.

Saat Kazufuru makan siangnya, dia merasa telah terjebak dalam semacam jebakan aneh ... tapi itu masih bisa diterima.

Biarkan saya melihat siapa dirimu yang sebenarnya, Seigo Harano.

Setelah makan siang, Kazufuru menggunakan alasan sibuk dengan urusan OSIS dan meninggalkan mereka.

Setelah dia menyaksikan sekretaris OSIS pergi, Mika Uehara mengalihkan pandangannya ke arah Seiji, dengan ekspresi meminta penjelasan.

"Sebenarnya -- Ini cukup sederhana, saya tidak ingin ditinggalkan oleh orang-orang di kelas, jadi saya dengan terpaksa mengambil keuntungan dari Sekretaris OSIS." Seiji dengan jujur mengatakan niatnya kepada mereka.

Hubungan pribadi di sekolah bisa menjadi masalah yang besar atau kecil. Dia datang ke sekolah untuk menikmati kehidupan sehari-hari, bukan untuk menjadi seorang serigala, jadi meskipun metodenya sedikit sombong, dia harus mengamankan tempatnya sendiri di sekolah terlebih dahulu.

Mika Uehara mengangguk dan merasa sedikit mengerti.

"Itu… brilian." Chiaki Wakaba tersenyum ketika menilainya, "Aku pikir kamu mendapatkan sebuah masalah yang besar… dan jika memang seperti itu, Mika dan aku akan tetap berada di sisimu. Tapi kamu bisa melewatinya dengan seorang diri – bagus."

Meski metode itu sedikit curang.

Tetapi untuk dapat melihat sifat sebenarnya dari siswa sempurna yang selalu mengenakan topeng dan berhasil memanfaatkannya, Seiji jelas berbakat.

Seigo Harano ... tidak, Seiji Haruta, sama sekali bukan orang yang sederhana.