Sudah beberapa hari sejak kejadian bencana itu terjadi, meski tak ada korban jiwa dari desa Tempest. Namun kerugian mencapai hampir keseluruhan. Bahan-bahan yang di dapat Rifki dari menyelesaikan Quest, hilang tersapu air danau. Warga yang tadinya membangun dermaga juga luka-luka cukup parah, meski bisa cepat di sembuhkan dengan energi kehidupan, tapi itu masih saja meninggalkan trauma pada beberapa orang.
Setelah keadaan sedikit tenang, para warga yang mengungsi juga sudah kembali dan mulai membersihkan puing-puing rumah yang sudah hancur. Rifki sebagai kepala desa juga ikut membantu mereka yang membuat para warga semakin menghormati Rifki. Akhirnya setelah proses perbaikan yang memakan waktu beberapa hari, pemukiman warga yang menjadi prioritas Rifki untuk di bangun kembali selesai di bangun yang membuat warga memiliki tempat untuk tidur saat malam hari tiba.
Saat ini Rifki sedang melihat batu pusat desa, dia melihat Quest yang ada pada batu itu. Saat sebuah suara dari belakang terdengar.
"Tuan ini beberapa orang-orang yang anda minta" suara orang yang familiar terdengar.
"ooh Rendy, baiklah" Rifki lalu berbalik dan melihat ada beberapa orang yang sedang berbaris di hadapannya.
Ada beberapa dari ras giant(raksasa), manusia, gnome, goblin, dan juga elf.
Satu elf ini sedikit mengejutkan Rifki, dia tak pernah tau jika ada Elf selain Claritha di desanya. Faktanya ada beberapa ras Elf lagi di desa tanpa sepengetahuan Rifki. Karena sudah banyak penduduk di desa. Pandora merasa untuk tak terlalu perlu melaporkan ini yang mengakibatkan Rifki tak tau jika dia memiliki ras Elf di desanya.
"Baiklah karena kalian sudah berkumpul di sini, pertama tama aku ingin tau siapa nama kalian terlebih dahulu" saat Rifki berkata seperti itu dia juga melihat statistik mereka.
"Namaku Yosua, aku ahli dalam pertanian tuan" sambil mengenalkan diri dia juga membungkuk di depan Rifki.
Nama : Yosua
Ras : manusia
Kualitas : E+
Pekerjaan : Petani
"Hamba Gading, hamba memiliki keahlian untuk berburu"
Nama : Gading
Ras : Manusia
Kualitas : E+
Pekerjaan : Pemburu
Lalu seorang Giant juga membungkuk dan berkata.
"Hamba Bincuz, hamba memiliki keahlian dalam pekerjaan pembangunan tembok atau bangunan pertahanan"
Nama : Bincuz
Ras : Giant
Kualitas : D-
Pekerjaan : Kontruktor bangunan pertahanan
"Nama saya Garu, saya ahli dalam pembuatan bangunan rahasia dan bawah tanah" kata Gnome yang terlihat kecil di sebelah Giant. Tingginya bahkan hanya selutut Giant yang berada sampingnya.
Nama : Garu
Ras : Gnome
Kualitas : D
Pekerjaan : Kontruktor bangunan bawah tanah.
"Hamba Dhika, hamba memiliki keahlian untuk memproses kulit binatang buruan untuk di jadikan bahan baku" kata seorang yang kulitnya berwarna hijau memiliki telinga panjang gigi bertaring mata besar dan hidung panjang itu.
Nama : Dhika
Ras : Goblin
Kualitas : E+
Pekerjaan : Pengrajin kulit
"Hamba Alvieta tuan, keahlian hamba adalah di obat obatan" sambil membungkuk dengan elegan, elf itu menunjukkan keanggunannya.
Nama : Alvieta
Ras : Elf
Kualitas : D
Pekerjaan : Pengumpul herbal
Setelah itu ada 3 orang lagi yang cukup familiar di mata Rifki. Itu adalah Korik, Ali, dan Puput.
Nama : Korik
Ras : Manusia
Kualitas : D+
Pekerjaan : Pandai besi (menengah)
Nama : Ali
Ras : Manusia
Kualitas : E+
Pekerjaan : Magang Pandai besi
Nama : Puput
Ras : manusia
Kualitas : E+
Pekerjaan : Assistent
Setelah mereka membungkuk dan memperkenalkan diri masing-masing Rifki memerintahkan mereka untuk bangkit.
"Kalian pasti tau alasan kenapa aku memanggil kalian" Jelas Rifki sembari melihat ke arah mereka semua.
"Alasan pertama adalah, semua urusan desa sekarang akan aku pegang, mulai dari pembangunan, perkebunan, dan lainnya di bantu oleh puput sebagai asistent. Hal ini dikarenakan Pandora masih belum sadarkan diri akibat dari kejadian waktu itu"
"Alasan kedua adalah aku ingin kalian mulai untuk mencari beberapa orang tambahan untuk mempercepat sektor pembangunan dan pengumpulan sumber daya agar desa bisa pulih lebih cepat. Jadi untuk sementara ini, kita akan fokus ke pembangunan desa kembali"
"Alasan ketiga adalah kita akan mulai memfokuskan pembangunan di sektor pertahanan, karena kita di apit pegunungan dan danau, aku ingin tau ide apa yang di miliki kalian untuk membuat desa ini kuat di sektor pertahanan hutan, pegunungan, dan danau" jelas Rifki dengan lantang. Suara yang di keluarkannya penuh dengan wibawa yang membuat semua orang di depannya merasakan semangat di dalam hati mereka.
Mendengar hal itu mereka semua tampak fokus dan mulai memikirkannya dengan lebih serius, sepertinya orang di depan mereka mulai menunjukkan bakat untuk pengaturan desanya.
Setelah itu Rifki mulai diskusi beberapa hal yang lebih penting lagi dengan mereka. Berkat kejadian ini ahirnya kemampuan sejati Rifki untuk mengatur desa di tunjukkan. Semua hal-hal rinci dari yang terkecil hingga terbesar semua di ungkapkan.
Bahkan membuat semua orang terkejut, mereka mengira bahwa semua pengaturan yang sebelumnya di tetapkan desa di putuskan oleh Pandora, ternyata tuan mereka lebih menguasai pengaturan desa dari pada Pandora.
Setelah diskusi berahir mereka semua mulai dengan tugas mereka masing-masing. Rifki lalu berjalan bersama Korik untuk melihat barang apa saja yang masih selamat dari terjangan air waktu itu.
Setelah sampai di tempat, Rifki melihat ada hanya beberapa perisai, pedang, tombak, dan busur panah. Melihat hanya ini yang tersisa Rifki sedikit menyerngit. Banyak sekali barang yang sudah di selesaikan Korik, bahkan bisa untuk melengkapi 2-3 regu, namun sekarang hanya tinggal beberapa ini saja.
Dengan menghela napas Rifki memerintahkan Ali untuk memanggil beberapa tentara untuk mengenakan peralatan ini. Meski masih sangat awal Rifki selalu berusaha melengkapi pasukannya selengkap mungkin, karena menurutnya pasukan adalah pondasi paling dasar dari sebuah kerajaan kelak. Saat sebuah kerajaan menjadi besar, maka para prajuritlah yang membawa kerajaan menjadi seperti itu.
Sesaat kemudian Ali kembali dengan sekitar 15-17 orang yang memakai pakaian kulit yang terlihat sederhana, namun pakaian kulit yang di pakai mereka itu tidak sederhana sama sekali, karena baju yang mereka pakai itu terbuat dari kulit monster yang di buru oleh para kelompok pemburu desa Tempest sebelum bencana.
Saat bencana Rifki memerintahkan para prajurit untuk melindungi para warga agar tidak ada korban dari warga ataupun prajuritnya yang kebanyakan masih lemah.
Setelah mereka datang Rifki mulai memilihkan peralatan untuk mereka sesuai dengan pekerjaan mereka.
Ada sekitar 7-8 infanteri dimana 4 diantaranya adalah hobGoblin yang mana Rifki baru tau jika desanya memiliki hobgoblin tambahan. Lalu ada 4 spearman, dan sisanya adalah archer. Sebenarnya prajurit desa Tempest memiliki keahlian di setiap job yang ada, yang mana maksudnya adalah setiap prajurit yang ada bisa menggunakan senjata untuk prajurit lain meski itu bukan job mereka, seperti contohnya, seorang archer dari desa Tempets bisa menggunakan perisai dan tombak, seorang infanteri bisa menggunakan panah juga dan sebagainya.
Ini sebenarnya adalah hasil dari latihan yang di lakukan mereka di bawah pimpinan Poseidon, Danny, dan Muriel, di bawah komando Rifki. Kenapa Rifki membuat pasukannya seperti itu? karena Rifki terinspirasi dari pasukan Sparta di mana setiap prajurit Sparta adalah manusia pilihan yang mana setiap prajurit memiliki keahlian berpanah, tombak, perisai, dan pedang di atas rata rata. Namun mewujudkan hal itu sangatlah susah, buktinya desa Tempest hanya memiliki sekitar 60-70 prajurit yang memenuhi standar untuk hal tersebut.
Setelah itu Rifki menunjuk seorang prajurit yang memegang tombak dan perisai sambil berkata.
"Siapa namamu?"
"Teguh tuan" jawab pemuda itu.
"Kau bisa memanah, tombak, pedang, dan perisai kan?"
"Bisa tuan"
"Baik, mulai saat ini aku menunjukmu menjadi kapten dari 17 orang ini, partymu akan aku namakan, ujung tombak Tempest"
Mendengar titah itu Teguh tertegun, dia dengan relfek langsung berlutut, melihat teman mereka berlutut dan status baru mereka, 16 orang di belakang Teguh juga ikut berlutut.
"Hamba Teguh akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan titah tuan" jawab Teguh dengan suara gemetar kegembiraan.
"Baiklah kalian semua bisa bangkit. Kalian tau bahwa desa Tempest baru saja terkena musibah yang menghancurkan semua pondasi desa. Tugas pertama kalian adalah kalian harus memeriksa daerah sekitar dan cari tempat di mana ada sumber daya. Juga jika ada desa-desa bandit atau tempat persembunyian bandit hutan dan desa dari orc segera serang jika memungkinkan atau segera lapor dan minta bantuan ke desa Puput lalu akan melanjutkan laporan itu kepadaku yang mana aku akan memutuskan apa yang harus kita lakukan selanjutnya" jelas Rifki.
"Baik tuan" Teguh menjawab dengan nada hormat dalam suaranya.
"kalian bisa meminta bekal dari defisi makanan dan obat obatan ke Claritha, juga minta beberapa tips ke kelompok Danny" Tambah Rifki.
"Baik tuan, terimakasih"
"Kalian bisa pergi" Perintahnya mengahiri pertemuan mereka.
"Siap laksanakan" tegas mereka semua secara bersamaan.
Setelah itu mereka pergi dengan perlengkapan yang mereka kenakan. Kelak kelompok mereka akan terkenal sebagai ujung tombak desa Tempest.
Setelah selesai berbicara beberapa hal dengan Korik dan Ali, Rifki bersama dengan Puput berjalan ke arah hutan sebelah utara desa. Mereka berjalan masuk ke daerah hutan, setelah beberapa lama mereka keluar dari pepohonan yang lebat dan melihat sebuah padang rumput yang memiliki pagar di tepiannya.
Setelah mereka memasuki pagar pembatas itu mereka di sambut dengan pemandangan seseorang yang sedang merawat beberapa serigala dan hewan-hewan ternak. Serigala yang sedang di rawatnya bukan serigala kecil, ukuran mereka sangat besar, mirip dengan singa yang telah dewasa, bulu mereka berwarna abu-abu dan hitam membuat mereka sangat mengerikan.
Namun anehnya mereka sangat penurut di bawah orang itu dan bahkan bermain-main dengan hewan ternak seperti babi, kuda, sapi dan hewan lainnya.
"Bagaimna perkembangan di sini?" tanya Rifki ke orang itu yang membuat orang itu terkejut mendengar suara Rifki.
Saat dia berbalik terlihat wajah seorang pria setengah baya yang penuh dengan energi.
"Salam tuan" jawabnya sambil membungkukkan tubuhnya.
"Para ternak sangat sehat, aku juga berhasil berburu dengan kelompok serigala ini yang datang karena kerja Fenrir tuan" jawab orang itu yang adalah Abima satu-satunya tamer di desa Tempest.