Chapter 35 - Release

Di sebuah tempat di dalam air. Ada sosok yang tengah bermeditasi dengan posisi lotus di atas batu karang. Dia terlihat seperti manusia namun juga tidak. Matanya terpejam tak menghiraukan sekitar. Meski di dalam air dia tidak memerlukan udara untuk bernapas. Seperti halnya sebuah patung tanpa kehidupan.

Meski dia ada di kedalaman air, tak ada satupun kotoran yang menempel padanya. Tubuhnya masih bersih dan memancarkan aura yang tenang. Mahluk-mahluk air di sekitar tak dapat mendekat ke sosok itu dalam jarak beberapa meter.

Tiba-tiba ada gelombang energi yang tak sengaja mengenai sosok itu, membuat ketenangan sebelumnya terusik. Sosok itu membuka matanya yang selama ini terpejam entah siapa yang tau berapa lama. Saat matanya terbuka, matanya memancarkan cahaya kecemerlangan yang melintasi radius ribuan meter.

Sinar itu hanya bertahan sesaat sebelum di gantikan dengan pandangan tajam. Pupil matanya terlihat aneh, seperti terbuat dari beberapa lapis warna yang seperti menyatu namun tidak, tepatnya ada 4 warna berbeda dalam 1 pupil. Setelah membuka matanya dia sedikit menoleh ke atas dan bergumam.

"Sungguh berani" setelah itu tiba-tiba sosoknya menghilang tanpa menimbulkan riak sedikitpun dari tempat dia berada tadi.

....

"Aku sang dewa dari Yunani 'Poseidon' dewa terkuat yang menguasai wilayah terluas" suara Poseidon sedikit berubah, suaranya terdengar lebih kuno, lebih dalam, dan lebih mengerikan.

"memerintahkanmu trident untuk memberiku kekuatanmu" lanjutnya.

Setelah itu poseidon mengarahkan trident ke angkasa. Tiba-tiba, sebuah sinar keluar dari trident menuju angkasa, yang membuat awan yang dulunya cerah berubah menjadi mendung, awan itu berputar mengitari pusat cahaya dari trident.

Lalu dari dalam awan sebuah sinar yang lebih besar keluar dan menuju ke trident yang di pegang Poseidon. Sinar itu begitu cepat dan terhubung langsung ke trident. Saat sinar itu sampai ke trident perubahan terjadi juga terhadap Poseidon.

Tubuh Poseidon membesar beberapa inci, otot-otot tubuhnya sedikit membengkak, tubuhnya bertambah tinggi, auranya berubah, dan bahkan sorot matanya juga berubah.

Setelah sinar terahir memasuki trident, Poseidon mengayunkan trident dan menusukkannya ke tanah dan langsung mencabutnya kembali. Namun saat dia mencabut triden itu dari dalam tanah, keluar air hingga menjulang ke angkasa. Poseidon lalu mengayunkan trident dan membuat air danau meluap ke daratan. Melihat hal ini Rifki memerintahkan semua orang yang melihat pertempuran untuk berlari meninggalkan tempat ini.

Air dengan cepat membanjiri daratan dan area pertempuran Poseidon dengan Cyrll, namun entah bagaimana saat air akan memasuki pemukiman, seperti ada sebuah dinding transparan yang menghalangi air untuk masuk dan menghambatnya. Penghalan transparan ini di buat oleh salah satu skill Pandora 'Segel'

Nama Skill : Segel (Khusus/Aktif)

Keterangan : Menyegel sebuah tempat yang di inginkan oleh pengguna

Kualitas : Very Rare Skill

Waktu Skill : Mengkonsumsi mana pengguna 10 untuk setiap menit pemakaian skill

Cooldown : 24 jam

Dengan kecepatan yang terlihat oleh mata, area pertempuran Poseidon dan Cyrll berubah menjadi di dalam air. Saat di dalam air, tiba-tiba trident kembali bersinar dan tubub Poseidon juga ikut bersinar. Bagian bawah Poseidon yang dulunya adalah kaki manusia norman bersinar dan berubah menjadi seperti ikan, membuat Poseidon terlihat seperti ikan duyung.

Selain perubahan tubuhnya itu, tubuh Poseidon juga mengeluarkan aura yang sangat kuno yang membuat para penonton yang melihat pertempuran merinding.

"Aura yang sangat kuno, aura apa ini sebenarnya?" gumam salah seorang wanita yang terlihat cantik dari kelompok party sunset.

"aura ini? Jelas-jelas aura bangsawan dari ras ikan. Namun apa ini? Perasaan penindasan aneh ini. Aku merasakan seperti harus berdoa kepadanya" gumam Danny kepada dirinya sendiri yang tercengang melihat aura yang di pancarkan Poseidon.

"Tuan. tuan Poseidon mengeluarkan seluruh kekuatannya bahkan membakar darah kehidupannya apakah tidak apa-apa membiarkan dia melakukan ini?" tanya Pandora yang terlihat sangat khawatir dengan Poseidon.

Mendengar pertanyaan Pandora Rifki hanya fokus melihat pertempuran keduanya, bahkan tidak repot-repot menjawab pertanyaan Pandora, yang membuat Pandora semakin khawatir.

Cyrll yang dari tadi diam dan menunggu persiapan Poseidon selesai, merasakan sedikit tekanan yang datang dari Poseidon. Bukan tekanan kultifasi, melainkan tekanan dari garis darah. Namun bahkan dengan perubahan pada aura Poseidon, dan tekanan yang muncul darinya, tatapan Cyrll tetap tenang tanpa perubahan ekspresi.

Setelah selesai Poseidon memegang triden dengan tangan kanannya dan memandang Cyrll. Tatapannya sangat tajam, mengandung kesombongan, dan keangkuhan. Tak lagi tenang dan anggun seperti biasanya. Itu seperti orang lain mengendalikannya.

Warna matanya pun juga berubah, itu berubah menjadi hitam pekat, seperti warna lautan. Warna asli dari lautan, warna dari laut yang terdalam, warna sesungguhnya dari sebuah lautan.

Jika saja orang lain di tatap oleh mata itu. Mungkin jiwa mereka akan ketakutan dan bahkan berlari tanpa menunggu tubuhnya untuk bereaksi. Karena tatapan dan mata hitamnya itu tak hanya tatapan biasa, melainkan tatapan langsung ke jiwa seseorang.

Bahkan salah satu anggota dari party sunset yang melihat Poseidon tak bisa menahan ketakutannya dan pingsan, mengakibatkan rekan-rekannya panik.

Kelompok Danny juga memiliki raut wajah yang tak terlalu bagus. Mereka terlihat sangat pucat seperti selembar kertas. Apalagi Danny, hanya memikirkan bahwa sebelumnya dia mencoba untuk melawannya dan bahkan mencoba membunuh Poseidon. Yang membuat bulu kuduk di punggungnya merinding.

Sedangkan Rifki, Pandora, Shiro, dan kuro terlihat sangat khawatir dari pada takut. Untuk Pandora, kekuatan Poseidon di depanya adalah hal yang wajar, meski dia tak tau dimana dia melihat itu. Untuk Rifki dia dulu juga memiliki jendral Poseidon yang mengapa dia terbiasa dengan skill ini. Yang mengherankan adalah Shiro dan Kuro, mereka adalah mahluk asli di dunia ini. Namun ekspresi mereka masih biasa, tanpa ketakutan atau keterkejutan. Yang membuat Rifki sedikit mengerutkan heran.

Namun bahkan dengan kengerian dari tatapan itu, yang bahkan orang yang tidak menjadi target tatapan terpengaruh. Cyrll masih sama seperti sebelumnya, tenang dan santai. Namun aura yang tadinya di tekan mulai meningkat sedikit demi sedikit.

Budidayanya yang lebih tinggi berkali kali dari Poseidon mengatasi kekurangannya dari tekanan garis keturunan yang di keluarkan Poseidon. Tanpa menunggu lagi Poseidon langsung melesat ke depan menuju Cyrll, dia mengayunkan Trident ke arah kepala Cyrll dengan sangat cepat, hampir terasa seperti membelah lautan, akibat dari ayunan-nya saja, air di dalam pelindung menjadi gelisah dan bergejolak.

Sementara Poseidon menyerangnya dengan kecepatan yang bahkan hampir sulit mata untuk mengikuti, Cyrll hanya mengangkat Zhen di tangan kirinya, dan menggenggam-nya dengan kedua tangan. Lalu menahan serangan Poseidon. Gerakannya tak terlalu mencolok, malah terlihat lambat, bahkan terlihat bahwa pertahanan-nya itu terlambat. Namun entah bagaimana Zhen yang di pegang-nya itu entah bagaimana berhasil menahan Trident Poseidon dengan tepat.

Saat kedua senjata itu berbenturan, sebuah gelombang melesat ke segala arah. Bahkan pelindung dari Pandora bergetar akibat dari goncangan itu.

Setelah satu tabrakan senjata mereka, mereka mulai melancarkan serangan satu sama lain bergantian. Terkadang Poseidon yang menyerang, terkadang Cyrll ren yang menyerang. Namun Poseidon berhasil mendorong Cyrll terus menerus, mendesak Cyrll tanpa memberinya waktu untuk bernapas. (bernapas secara harfiah, tidak memberi waktu meski sedikitpun)

Pertempuran keduanya berlangsung sangat intens, kesalahan kecil saja bahkan bisa mengakibatkan salah satu nyawa mereka melayang. Butuh fokus yang sangat mengerikan untuk bisa terus dalam keadaan puncak mereka untuk bertempur.

Pertempuran itu berlangsung cukup lama, hingga salah satu dari mereka tiba-tiba membuat kesalahan. Itu adalah Cyrll, Cyrll entah bagaimana kehilangan kekuatan untuk menangkis serangan Poseidon yang masuk mengakibatkan senjata dan tangannya terangkat tinggi tinggi.

Melihat itu Poseidon langsung menusuk ke arah rusuk sebelah kiri Cyrll dengan Trident-nya. Namun karena pengalaman berlatih dan bertempur Cyrll yang kaya. Sebelum senjata Poseidon menyentuh kukitnya, dia mengaktifkan skill.

"Dragon Skin"

Nama Skill : Dragon Skin (Spesial/Buff)

Keterangan : Mengurangi serangan fisik sebesar 100%. Elemen tidak termasuk.

Kualitas : Very Rare Skill

Waktu Skill : 2 detik

Cooldown : 1 Jam

Tiba-tiba kulit Cyrll yang sudah terlihat sedikit bersisik berubah seperti kulit naga di daerah yang akan di tusuk Trident. Saat Trident menyentuh sisik itu, terdengar suara benturan dari logam yang keras dan membuat air di sekitar mereka bergelombang.

Setelah tusuk-kan itu, tubuh Cyrll melesat seperti sebuah roket air hingga ahir-nya berhenti setelah menabrak dinding penghalang air yang di buat Pandora. Hingga membuat dinding air retak karena tabrakan itu.

Tanpa menunggu Cyrll untuk bersiap-siap Poseidon sudah mengikutinya saat dia terlempar karena tusuk-kan tadi. Poseidon lalu menyerang kembali Cyrll dengan sangat ganas tanpa jeda sedikit-pun, setelah terkena serangan itu. Cyrll kehilangan momentum untuk membalas serangan Poseidon, sehingga dia hanya bisa bertahan dan menolak serangan Poseidon yang bertubi-tubi. Cyrll semakin tertekan dan tertekan. Namun anehnya meski dia dalam keadaan yang kurang menguntungkan, tidak ada perubahan sedikit-pun dari ekspresi-nya. Dia tetap saja setenang dan seanggun sebelumnya tanpa ada perubahan sedikitpun di ekspresi-nya.

Setelah sekian lama di tekan Poseidon hingga beberapa kali terpental kesana kemari, tiba-tiba perubahan bisa di lihat di ekspresi Cyrll. Saat ekspresinya berubah...

Duaaaaaar

Tiba-tiba Cyrll memancarkan aura yang sangat mengerikan, bahkan membuat Rifki yang berada di luar penghalang Poseidon merinding. Shiro dan Kuro yang selama ini tak merespon mulai bersiaga, mereka memandang ke arah Cyrll yang saat ini berdiri tegak di dalam air dan mengeram menunjukkan gigi mereka dengan kewaspadaan di pandangan keduanya.