'lapar'
"GRUYUUKK" perut li Jia Rong memberi kabar pada sekitarnya
'lapar'
'lapar'
'lapar'
'lapar'
*Pintu terbuka*
"AGHHHHHH HANTUUU" pekik seorang wanita cantik yang diduga ibu dari Li ja rong
'dramatis'
Dia mendapati Li Jia Rong duduk dengan mengeluarkan aura aura depresi, wajah yang di tutupi topeng menyeramkan dan rambut yang belum di tata menutupi wajahnya
"Berisik" ucap li jia rong tidak pelan tidak kencang tapi terdengar dengan sangat jelas
Ibunya langsung menutup mulutnya yang tadi berteriak histeris dan tiba tiba air matanya menetes
'buseh, raut wajahnya berubah lebih cepat dari pada membalik kan telapak tangan'
"Sayang, kamu mulai berbicara? Ibu tidak tertipu kan?" Ucapnya tidak percaya dan dia lupa barusan dibilang berisik sama li Jia Rong
'kenapa setiap gw ngomong pasti ada yang nangis? Lain kali mending diem aja' li jia rong menghembuskan nafas SANGATT BERAT dan depresi
Dia anak yang IQ nya tinggi EQ nya rendah...
"AKU TAK PERCAYA" makin deras tangisannya "anak ku yang selama ini selalu mencueki diriku dan selalu di tindas karena tidak bisa berbicara mulai berbicara, ibu senang sekali, mari kita orang yang selalu membuli kamu"
'lakukan saja sendiri, aku sibuk' jawaban terukir di wajah Li Jia Rong dengan jelas tak perlu di ucapkan sudah di mengerti namun naas wajahnya di tutupi topeng :v
'lapar....'
'lapar...'
'lapar..'
'lapar.'
'ah ingin makan' jiwanya li Jia Rong sudah entah kemana karena kelaparan
"Maafkan ibu sayang, ibu tidak bisa membela mu karena.. ibu masih di hukum ayah mu karena 7 hari yang lalu ibu menolongmu" ucap nya sedih 'kabur dari rumah karena kamu ga mau dijodoh jodohin... Alhasil ibu di hukum dan perjodohan dibatalkan' tambahnya dalam hati
Li jia rong hanya menaikan sebelah alis lalu mempersilahkan ibunya duduk dan memberikan secangkir teh pada ibunya agar tetap semangat dalam berceloteh Dan setelah memberi tehnya dia kembali membaca buku, walau dia ga merespon dia mendengar kok walau masuk kiri keluar kanan
"Teh ini enak, ibu nanti minta ya" ucap Wen Mei Xiu, tak peduli kalau nanti ga dikasih tetep harus dikasih!!
Li Jia Rong hanya menganggukan kepala menandakan dia.....
TERTIDUR.. karena sangkin lapernya, ibunya juga tidak sadar kalo Li Jia Rong kelaparan dan ketiduran bahkan rambutnya saja kaga di notice
"Jia er, jia er, jia er" panggil Wen mei xiu sambil mengguncang kan badan Li Jia Rong
Dia bete karena dari tadi dia cerita ga di tanggapin eh nyatanya Li Jia Rong udah ketiduran karena kelaparan
"Li Jia Rong" Wen Mei Xiu triger , dan dipastikan Li Jia Rong terbangun karena ibunya mengguncang tubuhnya secara brural serta meneriaki nya di telinga
'berisik' li Jia Rong terbangun dari tidurnya
"Kamu kenapa....."
Celoteh amarah Wen Mei Xiu tak terlalu terdengar oleh Li Jia Rong yang statusnya masih setengah sadar dan pastinya lapar
'lapar'
'lapar'
'lapar'
Dimana 3 bocah Xiu itu? Dibutuhkan kok ilang?
Kemarikan saja Xiu Ning ku, ku ingin makan
'lapar'
'lapar'
'ahh'
"Kamu kok diem aja?" Tanya Wen Mei Xiu agak bingung
Li Jia Rong mengusap dengkulnya... Dan menghela nafas panjang dan frustasi
Ibunya memang menyebalkan tapi dia sayang ibunya, tapi sekali kali dia ingin menceburkan ibunya
'XIUUU NINNGG, KEMARI LAH KAUU, RASAKAN KEKUATAN TELEPATIIII KUUUUUUUU' Dalam topeng terdapat wajah yang sangat serius... Berharap telepati berhasil
"Duduk" Ucap Li Jia Rong memerintah dan perintahnya mutlak. soalnya kasihan ibunya bangunin Li Jia Rong dengan berdiri... mungkin sudah 25 menitan dia berdiri
Tanpa basa basi ibunya langsung duduk, dia merasa merinding
'apa aku membuat Jia rong triger ya? Apa aku terlalu eksaitid kalo jia rong bisa bicara lagi?'
Pikiran Wen Mei Xiu yang sangat dapat dibaca di wajahnya. Li Jia Rong sangat bersusah payah menahan tawanya, ibunya lucu kalo wajahnya seperti itu mirip anak kecil
'hehehe' lucu
'xiu Ying dalam hitungan ke 120, kau tidak hadir'. Maka pupus sudah harapan ku ini!! 😠ku laparrrr