Tidak ada seorang pun yang menduga hal ini, semuanya terjadi begitu mendadak.
Bahkan Nian Xiaomu tertegun dan diam tidak bergerak.
Ketika akhirnya wanita itu sadar dan hendak melangkah mundur, sudah terlambat. Nian Xiaomu hanya bisa menatap tanpa daya saat mangkuk sup itu tersentak ke arahnya.
Pada saat yang sama, sebuah sosok ramping menghalanginya dari depan secepat kilat.
Yu Yuehan mengulurkan tangannya, mencengkeram bahu Nian Xiaomu, dan menarik wanita itu ke dadanya yang tegap.
"Wah …."
Sup yang panas berasap itu menyembur tepat ke punggung Yu Yuehan
"Byar!" Cheng Xiulu tidak pernah menyangka sup itu akan mendarat di tubuh Yu Yuehan. Gemetar ketakutan, wanita itu menjatuhkan mangkuk itu, dan segera, mangkuk itu pecah berkeping-keping.
Wajah Cheng Xiulu berubah pucat seperti mayat dalam sekejap. Ia menatap pada pakaian Yu Yuehan yang basah kuyup dan tergagap, "Aku, aku tidak melakukannya dengan sengaja …."
"…"
Yu Yuehan melepaskan cengkeramannya dan perlahan membalikkan badannya. Cahaya berkilau, ekspresi yang haus akan darah, memancar dari matanya yang kelam, seperti sesosok
Cheng Xiulu, yang gemetar luar biasa, tanpa sadar melangkah mundur ketika ia melihat pemandangan ini.
Saat wanita itu mencapai ujung meja makan, lehernya tercekik.
Ketika Cheng Xiulu hendak berteriak, Yu Yuehan mengencangkan cengkeraman tangannya pada leher wanita itu; Cheng Xiulu tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali dan hanya bisa menggertakkan giginya.
"Aku tidak memukul wanita, tapi jika kau tidak mampu mengendalikan dirimu, aku tidak keberatan membuat pengecualian hanya untukmu!"
Setelah Yu Yuehan menyelesaikan kalimatnya, ia melepaskan cengkeramannya. Cheng Xiulu jatuh lemas ke lantai dan mendarat dengan bokongnya terlebih dahulu pada pecahan porselen dari mangkuk yang ada di lantai.
"Ya Tuhan, bokongku!"
Tidak ada yang memedulikan pekikannya.
Nyonya Besar Yu bergegas maju dengan kruknya. "Yuehan, bajumu basah. Apakah tubuhmu melepuh? Kepala Pelayan, cepat panggil dokter ke sini!"
Ketika mendengar kata-kata ini, Nian Xiaomu, yang sedang menatap kosong, akhirnya merasakan bola matanya bergerak.
Saat Nian Xiaomu memandang keheranan pada pria yang berdiri di hadapannya itu, adegan ketika Yu Yuehan mendadak muncul dan menghadang di depannya berputar berulang kali di dalam benaknya.
Sejak awal, wanita itu berpikir bahwa Yu Yuehan membencinya dan ingin mengusirnya tanpa membedakan yang benar dan yang salah terlebih dahulu.
Tapi barusan …
Sepertinya ada sesuatu yang bertabrakan dalam hati Nian Xiaomu.
Jantungnya sangat sesak sampai-sampai Nian Xiaomu tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"Aku baik-baik saja, aku hanya perlu naik ke lantai atas dan berganti pakaian." Yu Yuehan menenangkan Nyonya Besar Yu yang cemas, mengalihkan tatapannya, dan bersiap naik ke atas.
Melihat hal ini, Nian Xiaomu mengikuti pria itu ke atas. Perilakunya seakan-akan ia dirasuki oleh roh halus ….
Di dalam kamar tidur utama di lantai dua.
Membawa peralatan medis, Nian Xiaomu sempat ragu sesaat sebelum melangkah maju.
Ingin mengetuk pintu, Nian Xiaomu mengangkat tangannya dan menyadari pintu kamar itu tidak tertutup rapat.
"Yu Yuehan, aku masuk." Ketika Nian Xiaomu menyelesaikan kalimatnya, ia mengulurkan tangannya dan mendorong pintu. Detik berikutnya, ia melihat tubuh bagian atas yang telanjang itu berbalik.
Sebuah warna seperti gandum yang memesona memenuhi dadanya yang tegap.
Otot-otot perut yang sempurna itu, garis-garis yang halus ….
Sosok tubuh seperti model kelas internasional didampingi fitur wajah yang sempurna … sungguh sangat memesona!
"Apa kau sudah cukup melihat?" terdengar sebuah suara yang marah.
Nian Xiaomu tersentak sadar dan akhirnya menyadari apa yang dilakukannya tadi. Dengan ekspresi malu, wanita itu berkata, "Tubuhmu melepuh karena kau berusaha menyelamatkanku. Aku bisa merawat lukamu."
Nian Xiaomu yang mengambilkan mangkuk sup itu. Walaupun ia yakin bahwa sup itu tidak sepanas membara seperti yang digambarkan Cheng Xiulu, masih ada sedikit rasa panas pada sup itu.
Orang yang terkena luka bakar tidak mungkin tanpa cedera.
Yu Yuehan dengan sengaja bersikap biasa saja sekarang karena ia mau menenangkan Nyonya Besar Yu, kan?
"Kau?" Yu Yuehan mengangkat alisnya dan melirik Nian Xiaomu dari sudut matanya.
Kelihatannya pria itu curiga padanya.
"Kau jangan seperti mata anjing yang melihat orang lain
Lalu, Nian Xiaomu menyadari bahwa ia telah menyebut pria itu seekor anjing ….
Nian Xiaomu mengangkat kepalanya dan melihat mata Yu Yuehan yang sedingin es menatap lurus ke arahnya!