"Maksudku adalah bahwa keahlianku masih cukup lumayan …." tambah Nian Xiaomu tanpa perlawanan.
Nian Xiaomu akhirnya mengerti mengapa bibi muda pria itu ketakutan sampai-sampai kaki wanita itu menjadi lemas ketika Yu Yuehan melotot padanya.
Kaki Nian Xiaomu sendiri rasanya seperti bukan miliknya sekarang ….
Wanita itu berusaha sekuat tenaga untuk menegakkan tubuhnya dan tidak menunjukkan rasa takut di wajahnya.
Nian Xiaomu hanya menatap pria itu lekat-lekat.
Detik berikutnya, ketika Nian Xiaomu melihat dada Yu Yuehan yang tegap, pipi wanita itu merona merah dan ia membalikkan badannya.
Nian Xiaomu tidak dapat menatap Yu Yuehan, tapi wanita itu juga tidak mampu untuk tidak menatapnya.
Menggertakkan giginya, Nian Xiaomu memutuskan untuk maju saja dan berjalan ke arah pria itu.
"Berbaliklah dan biarkan aku memeriksa bagian yang melepuh."
"…"
Ketika Nian Xiaomu berhenti berbicara, untuk sesaat suasana menjadi sunyi, dan hanya suara napas mereka yang terdengar.
Yu Yuehan berdiri di depan Nian Xiaomu, tinggi dan berotot, elegan dan tidak tersentuh.
Pria itu hanya berdiri dengan kedua tangan di sampingnya, tapi keberadaannya dipenuhi nuansa megah yang membuat orang di sekelilingnya tidak dapat bernapas.
Bibir Yu Yuehan melengkung, seolah sedang memikirkan sesuatu.
Pria itu menurunkan matanya dan menatap kepala mungil di hadapannya.
Saat ia melihat bahwa Nian Xiaomu tidak bersedia mengakui kekalahan dan sedang berusaha menjinjit supaya terlihat lebih tinggi, bibirnya melengkung membentuk senyuman.
Segera, Yu Yuehan benar-benar membalikkan badan di depan Nian Xiaomu.
Wanita itu terkejut, tapi dengan cepat kembali bersikap seperti biasa. Ia memeriksa punggung pria itu.
Seperti yang diduga oleh Nian Xiaomu, bagian yang melepuh karena sup panas itu telah menjadi sebuah bekas merah yang menonjol.
Walaupun tidak ada bengkak yang mengandung air, bekas itu begitu merah dan pasti terasa sakit sekali ketika pria itu tersiram sup panas tersebut.
Memikirkan bahwa Yu Yuehan telah bersikap diam, seolah-olah dia baik-baik saja di depan Nyonya Besar Yu, dan memberi tahu wanita tua itu bahwa itu bukan apa-apa …
"Terima kasih," Nian Xiaomu secara naluriah mengucapkan dua kata itu.
"…" Terkejut, Yu Yuehan mengangkat alisnya, tapi ia tidak mengatakan apa-apa.
Pria itu hanya melirik sekilas ke arah Nian Xiaomu untuk menanyakan apakah Nian Xiaomu sudah cukup memeriksanya.
Nian Xiaomu bergegas berbalik untuk mengambil peralatan medisnya dan berkata, "Area yang tersiram sup panas itu cukup serius kondisinya. Kau tidak perlu ke rumah sakit, tapi luka itu tetap perlu diobati dengan beberapa salep."
Sambil berbicara, Nian Xiaomu mengambil sebuah salep untuk luka bakar dari peralatan medisnya. Saat wanita itu sedang bertanya-tanya apakah pria itu akan memercayainya atau tidak, Nian Xiaomu melihat bahwa Yu Yuehan sudah berbaring di sofa, menunggu Nian Xiaomu untuk mengoleskan salep itu.
Pria ini … benar-benar tidak dapat diprediksi!
Nian Xiaomu mengenyahkan pikiran-pikiran aneh dari kepalanya.
Wanita itu melangkah menuju sofa untuk mengobati luka Yu Yuehan.
Saat jemari Nian Xiaomu menyentuh punggung pria itu, ujung jemarinya sedikit gemetar.
Menggertakkan giginya, Nian Xiaomu bertekad untuk tidak memperhatikan sosok tubuh pria itu dan dengan cepat menyelesaikan perawatannya. Ketika wanita itu berdiri, ia tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan yang membakar di dalam hatinya.
"Mengapa kau menyelamatkan aku tadi?"
Mangkuk sup itu diarahkan ke Nian Xiaomu, tapi ia bahkan tidak bisa bereaksi dengan cepat.
Tapi, Yu Yuehan dapat melindunginya dari sup panas itu dengan begitu cepat.
Nian Xiaomu tidak dapat memahami mengapa Yu Yuehan dengan gagah berani menyelamatkannya sedangkan jelas terlihat bahwa pria itu tidak menyukainya dan ingin mengusirnya pergi.
Sampai pada titik menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindungi Nian Xiaomu dari semangkuk sup itu ….
Mendengar hal itu, mata Yu Yuehan meredup.
Sekelebat cahaya yang kompleks terlintas di wajahnya.
Yu Yuehan telah berusaha untuk menghindari pertanyaan itu, tapi sekarang wanita itu mengungkitnya. Yu Yuehan tertegun.
"Kau adalah perawat Xiao Liuliu, jadi Bibi Muda mencari perkara denganmu untuk menunjukkanku seperti apa rasanya menjadi majikan yang anjingnya dipukuli. Aku bukan menolongmu," Bangkit duduk di atas sofa, Yu Yuehan mengalihkan tatapannya ketika ia berbicara.
Tanpa menunggu jawaban Nian Xiaomu, pria itu langsung menginstruksikan, "Ambilkan aku sehelai kemeja."
"…" Nian Xiaomu terkejut mendengar perintahnya.
Tapi ketika wanita itu memikirkan tentang bagaimana Yu Yuehan telah menyelamatkannya, ia beranjak untuk mengambil sehelai kemeja yang bersih dari lemari.
Pada saat Nian Xiaomu hendak memberikan kemeja tersebut pada Yu Yuehan, sebuah suara yang kekanakan berbicara dari pintu.
"Papi tidak pakai baju! Malu, malu!"