"Oke." Tak diduga, Nian Xiaomu tertawa ketika mendengar ucapan Cheng Xiulu.
Jadi, ini yang dipikirkan Cheng Xiulu.
Nian Xiaomu mengangkat alisnya dan keluar dari kamar.
"Nyonya, air Anda." Nian Xiaomu mengangkat tangannya dan meletakkan segelas air yang panas mendidih ke sisi tempat tidur Cheng Xiulu.
Tanpa melihat, Cheng Xiulu meraih gelas itu sambil berbaring.
Sontak Cheng Xiulu berteriak memekakkan telinga ketika tangannya menyentuh gelas itu.
"Aduh!" wanita itu menarik tangannya seketika dan melompat bangun dari tempat tidur karena rasa panas tersebut.
Luka di bokong Cheng Xiulu tertarik karena lompatannya dan wanita itu terpaksa mendarat kembali di tempat tidur dengan kesakitan.
Marah, Cheng Xiulu ingin menyiram air yang panas mendidih itu ke Nian Xiaomu. Lalu, ia menyadari bahwa Nian Xiaomu sudah mundur keluar kamar menatapnya dengan tangan terlipat.
Cheng Xiulu tidak dapat menyiramkan air itu dari jarak sejauh ini!
"Nyonya, mengapa kau begitu ceroboh? Lihat saya, saya ingat bahwa saya hampir melepuh karena supmu, karena itu saya dengan hati-hati menjaga jarak dari Nyonya ketika kali berikutnya Nyonya memegang sesuatu," Nian Xiaomu menatapnya dan berkata dengan pelan, sudut mulutnya naik dengan ekspresi mengejek. Cara Cheng Xiulu menatap Nian Xiaomu sangat suram sehingga kelihatannya seperti wanita itu tidak sabar ingin menelan Nian Xiaomu.
Cheng Xiulu menggertakkan gigi penuh amarah ketika ia mendengar apa yang dikatakan Nian Xiaomu.
Walaupun ia masih ingin memerintah Nian Xiaomu, wanita itu juga takut kalau ia akan menimbulkan masalah yang tidak perlu.
Tapi, Cheng Xiulu tidak bersedia membiarkannya pergi begitu saja!
"Nyonya, jepit rambut yang Anda pesan sebelumnya sudah tiba." Seorang pelayan di pekarangan kecil memasuki kamar dengan sebuah kotak di tangannya.
Nian Xiaomu bersiap mencari alasan dan pergi dari tempat itu ketika ia melihat ada orang lain di sana, tetapi ia mendengar Cheng Xiulu menunjuk pada dirinya dan berkata, "Nian Xiaomu, bawa jepit rambut itu kemari."
"…"
Nian Xiaomu menghentikan langkahnya, matanya menjadi gelap.
Kesabarannya sudah hampir habis.
Jika Cheng Xiulu masih mau meneruskannya, jangan salahkan dia karena bersikap kasar!
Nian Xiaomu mengulurkan tangannya dan mengambil kotak tersebut, berjalan ke tempat tidur, dan menyerahkannya kepada Cheng Xiulu. "Nyonya, jepitan rambut Anda."
"Apakah kau buta? Apa kau tidak bisa melihat bahwa aku terluka dan mengalami kesulitan untuk bergerak? Buka kotak itu dan tunjukkan kepadaku." Cheng Xiulu terlihat cemas; itu artinya ia sangat sayang pada jepit rambut itu.
"Hati-hati! Ini adalah jepit rambut berlian. Kalau kau merusaknya, kau tidak akan mampu menggantinya bahkan jika kau punya 10 jepit rambut!"
Nian Xiaomu kelihatannya mengerti dengan jelas.
Jepit rambut itu mahal, jadi tidak heran kalau Cheng Xiulu merasa sangat tegang mengenai hal itu.
Nian Xiaomu mengulurkan tangannya, membuka kotak, dan membawanya kepada Cheng Xiulu.
Sebuah jepit rambut yang indah dan mewah terletak dengan tenang di dalam kotak.
Sinar gemerlap terpancar dari pembiasan cahaya.
"Keluarkan dan pasang di rambutku." Cheng Xiulu melirik jepit rambut itu dan hendak bangkit dengan gusar, tapi kembali berbaring setelah lukanya tertarik.
"…" Nian Xiaomu menatap wanita itu dan tetap berada di tempatnya berdiri.
Nian Xiaomu tidak bisa menyia-nyiakan waktunya di sini; ia harus kembali dan membantu Xiao Liuliu mengganti perbannya.
"Kau boleh pergi setelah memasangkan jepit ini di rambutku," Cheng Xiulu seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Nian Xiaomu dan berteriak padanya dengan menggertakkan giginya.
Saat Nian Xiaomu mendengar ini, setitik senyum terlintas di wajahnya. Ia mengambil jepit rambut tersebut dari kotak dan menjepit rambut Cheng Xiulu sesuai permintaannya.
"Kalau begitu, saya tidak akan mengganggu istirahat Nyonya."
Nian Xiaomu mundur selangkah. Sebelum Cheng Xiulu sempat menyesali keputusannya, Nian Xiaomu segera melangkah dan meninggalkan kamar itu.
Sambil memandang bagian belakang Nian Xiaomu, ekspresi Cheng Xiulu terlihat jahat.
Cheng Xiulu mengambil selembar kertas dari samping dan membungkus jepit yang dilepaskan dari rambutnya tersebut.
Ketika ia memandang pada jepit rambut berlian yang berkilauan itu, ekspresi senang terlihat di sudut bibirnya. "Nian Xiaomu, mari kita lihat bagaimana aku akan menundukkanmu kali ini!"
-
Ketika Nian Xiaomu kembali ke ruang keluarga di vila utama, ia menyadari bahwa Xiao Liuliu telah menghilang.
Saat ia hendak menanyakan hal ini kepada Kepala Pelayan, pria itu menunjuk ke atas. "Tuan Muda membawa Nona Kecil ke atas. Tuan Muda ingin kau segera ke atas setelah kau kembali."
"…" Nian Xiaomu tidak mampu berkata-kata untuk sesaat. Melihat ekspresi aneh di wajah Kepala Pelayan, Nian Xiaomu langsung naik tanpa bertanya lebih lanjut.
Ketika Nian Xiaomu tiba di kamar tidur utama dan merasa ragu apakah ia harus mengetuk pintu, sebuah suara yang penuh daya tarik terdengar dari dalam, "Masuk."