"Benarkah? Aku tadinya berpikir jika Bibi Muda sangat ingin mengambil alih peran sebagai nyonya rumah sehingga Bibi dengan sengaja membuat Nenek gelisah," Yu Yuehan mengangkat alisnya dan menjawab dengan suara dingin, sedingin angin musim dingin yang membekukan.
Pria itu terlihat tegas, tapi pada saat yang sama tidak marah, ketika kata-katanya melesat menuju telinga Bibi Muda.
Nyonya Besar Yu sudah hampir berusia 70 tahun, dan wanita tua itu sangat menderita karena anak haram yang muncul tepat sebelum kematian Tuan Besar Yu.
Kesehatan Nyonya Besar Yu menurun dengan cepat karenanya.
Dokter telah menjelaskan bahwa Nyonya Besar Yu perlu beristirahat dan tidak boleh merasa tertekan.
Itulah alasannya mengapa Yu Yuehan tidak memberitahukan Nyonya Besar Yu mengenai kecelakaan lalu lintas yang dialami Xiao Liuliu.
Tapi, pria itu tidak menyangka bahwa berita itu tetap sampai ke telinga neneknya.
"Aku tidak bersalah. Ibu, cepat bantu aku menjelaskan ke Yu Yuehan. Aku benar-benar tidak melakukannya dengan sengaja …." Cheng Xiulu tidak lagi terlihat glamor, ia berbalik untuk meminta tolong kepada Nyonya Besar Yu.
Air mata bercucuran ketika wanita itu mulai berbicara.
Nyonya Besar Yu meliriknya sekilas dan alisnya berkerut. "Oke, kalian berdua tidak usah terlalu banyak bicara. Apakah kalian tidak bisa membiarkan si mungil kesayanganku makan dengan tenang?"
Dengan lambaian tangan Nyonya Besar Yu, Kepala Pelayan menambahkan satu set peralatan makan, dan wanita tua itu mengisyaratkan Cheng Xiulu untuk duduk.
"…" Cheng Xiulu mengepalkan tangannya, merasa tidak senang karena dimarahi. Memikirkan bahwa Yu Yuehan ada di ruangan itu, wanita itu diam saja dan tidak berani meluapkan kekesalannya.
Cheng Xiulu duduk perlahan.
Ketika wanita itu melihat ke sekeliling meja makan, segera saja ia menatap Nian Xiaomu, yang duduk di samping Xiao Liuliu.
"Ini adalah …?" tanya Cheng Xiulu, yang bersikap acuh tak acuh saat sekelebat ekspresi terkejut melintas di matanya.
Walaupun wanita itu menyadari baik Yu Yuehan maupun Nyonya Besar Yu sama-sama enggan menjawab pertanyaannya, ia tetap melanjutkan, "Kudengar Xiao Liuliu mempunyai seorang perawat yang sangat profesional untuk merawatnya. Xiao Liuliu bahkan memanggil perawatnya Kakak Cantik dan sangat sayang pada perawat itu. Apakah ini orangnya?"
Kepala Pelayan menjawab dengan hormat setelah mendengar pertanyaan Cheng Xiulu, "Ya, ini orangnya. Namanya Nian Xiaomu."
"Nian Xiaomu …" Cheng Xiulu mengulangi namanya dengan nada merendahkan.
Mendadak, wanita itu membanting sepasang sumpitnya ke meja dan marah, "Kepala Pelayan, apakah kau sudah pikun? Beraninya kau mengubah peraturan yang ditentukan leluhur Keluarga Yu tanpa permisi!"
"… Nyonya, saya tidak melakukannya," jelas Kepala Pelayan dengan mata melebar, tertegun karena dimarahi.
"Dan kau masih menyangkalnya? Lalu siapa wanita ini? Mengapa ada seorang perawat di meja makan Keluarga Yu - sejak kapan hal ini diizinkan?" Cheng Xiulu menunjuk pada Nian Xiaomu dan memarahi Kepala Pelayan dengan arogan, persis seperti orang keji yang telah mendapatkan izin membunuh.
Sebelum Kepala Pelayan dapat menjawabnya, Cheng Xiulu mengalihkan tatapannya kepada Nian Xiaomu.
"Dan kau, jangan kau kira karena Xiao Liuliu sayang padamu, kau bisa seenaknya di Keluarga Yu. Walaupun Nyonya Besar Yu telah tua, masih ada aku. Tidak bisa kau bertingkah semaumu dan tidak menaati aturan yang ada!"
"…"
Nian Xiaomu telah secara langsung mengalami bagaimana masalah bisa bermunculan walaupun berada di rumah.
Apakah "Bibi Muda" ini gila?"
Mengapa Nian Xiaomu seolah menjadi penjahat yang merusak negara dan membuat rakyatnya menderita padahal ia tidak melakukan apa pun?
Xiao Liuliu juga sangat terkejut karena kemarahan yang tiba-tiba itu.
Dengan sepasang mata yang lebar, anak itu lupa untuk menelan nasi yang memenuhi mulutnya.
"Apakah kau sudah selesai?" Setitik ketidaksabaran terlintas di antara alis Yu Yuehan.
"Yuehan, aku tahu kau tidak suka apa yang barusan kukatakan, tapi kakekmu membuat aturan Keluarga Yu sudah sejak lama pada saat ia masih hidup - mereka tidak bisa begitu saja mempermainkan aturan seperti ini. Nian Xiaomu tidak bisa diizinkan di meja makan apa pun alasannya!" Cheng Xiulu menatap galak pada Nian Xiaomu; seakan-akan wanita itu tidak akan berhenti sebelum Nian Xiaomu berdiri.
Ketika Yu Yuehan mendengar hal ini, wajahnya menjadi serius.
Saat pria itu hendak mengucapkan sesuatu, orang yang duduk di depannya tiba-tiba berdiri.