"Bagus, Papi! Aku paling sayang pada Kakak Cantik, jadi Papi dan Kakak Cantik harus rukun dan saling menyayangi!" Xiao Liuliu bertepuk tangan dengan gembira.
Ketika Xiao Liuliu mengucapkan kalimat itu, anak itu hampir membuat Nian Xiaomu jatuh dari kursinya.
Saat Nian Xiaomu berhasil menyeimbangkan dirinya, ia berbalik melihat Yu Yuehan dan merasakan ada sesuatu yang salah.
Apa maksudnya rukun dan saling menyayangi …. Seakan-akan ada sesuatu yang terjadi di antara mereka ….
Tapi Nian Xiaomu tetap tidak bisa mengingat bagaimana ia bisa merangkak ke tempat tidur pria itu di tengah malam, dan memikirkan hal itu membuatnya merasa sangat canggung.
Di dalam ruang makan, suasana berubah menjadi agak membingungkan.
Bagi orang-orang yang kurang tahu dan melangkah masuk ke tempat itu pada saat ini, mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah keluarga yang terdiri dari tiga orang sedang makan bersama.
Suasananya sangat menghangatkan hati dan juga akrab sehingga tidak seorang pun yang tega mengganggu ketiga orang itu.
Berlawanan dengan Nian Xiaomu yang gelisah, duo ayah dan anak itu terlihat tenang. Xiao Liuliu menyantap sendiri makanannya dengan gembira, menolak dibantu, dan memasukkan makanan lezat ke dalam mulutnya.
Sedangkan Yu Yuehan …
Sejak awal sampai akhir, ia tidak bicara. Sikapnya yang memanjakan Xiao Liuliu membuat orang lain sulit berspekulasi mengenai apa yang dipikirkan oleh pria itu.
Nian Xiaomu menusuk sayuran yang telah diletakkan seseorang di dalam mangkuknya, tidak yakin apakah ia mau memakannya atau tidak.
"Tuan Muda, Nyonya Besar Yu ada di sini!" Kepala Pelayan bergegas masuk dari luar, wajahnya dipenuhi ketegangan.
Mendengarnya, ekspresi Yu Yuehan berubah menjadi gelap.
"Kau, bawa Xiao Liuliu kembali ke kamar!"
Pria itu meletakkan sumpitnya, bangkit dari tempat duduknya, dan berbalik untuk melangkah keluar.
Nian Xiaomu baru saja hendak menggendong Xiao Liuliu ketika ia melihat seorang wanita tua yang terlihat baik dan ramah, juga elegan dan berkelas. Wanita ini dengan tidak sabar mendorong orang-orang yang menghalanginya ke samping.
"Kalian semua tidak akan menghentikanku dari melihat si mungil kesayanganku!"
Nian Xiaomu sedang bertanya-tanya dalam hati siapa gerangan wanita itu ketika didengarnya Xiao Liuliu memanggil wanita itu dari dalam pelukannya.
"Nenek buyut!"
"Nenek, mengapa kau datang ke sini?" Yu Yuehan melangkah maju dan mengulurkan tangannya untuk menggandeng wanita tua itu. Suaranya acuh tak acuh, tetapi sikapnya penuh hormat.
Jelas terlihat bahwa pria itu sangat menghargai orang tua di hadapannya tersebut.
"Kau anak nakal! Si mungil kesayanganku mengalami kecelakaan dan kau berani menyembunyikan hal itu dariku! Apa kau masih menganggapku nenekmu?" Nyonya Besar Yu mendorongnya dengan kesal dan berjalan ke arah Xiao Liuliu.
Wanita tua itu memeluk Xiao Liuliu dengan penuh kasih sayang dan mengamatinya dengan seksama.
Ketika Nyonya Besar Yu melihat lengan Xiao Liuliu diperban, matanya menjadi merah.
"Aku sudah memberitahumu bahwa pekerjaanmu menghalangimu merawat si mungil kesayanganku, jadi kau harus mencari seseorang untuk merawat Xiao Liuliu. Kau lihat ini, si mungil kesayanganku bukan hanya bertambah kurus, bahkan tangannya patah!"
Nyonya Besar Yu berbalik dan melotot pada Yu Yuehan.
"Nenek, itu adalah kecelakaan dan Xiao Liuliu baik-baik saja sekarang." Ekspresi Yu Yuehan tidak berubah walaupun pria itu sedang dimarahi.
Yu Yuehan hanya menjelaskan secara singkat.
"Nenek buyut, sudah ada Kakak Cantik yang merawatku." Xiao Liuliu menjulurkan kepalanya dari pelukan Nian Xiaomu dan berusaha menenangkan Nyonya Besar Yu.
"Seorang kakak tidak ada gunanya. Kau memerlukan seorang ibu!" Nyonya Besar Yu menoleh dan terkejut ketika ia melihat Nian Xiaomu berdiri di samping.
Tatapan wanita tua itu langsung berubah.
Kecantikan dan watak Nian Xiaomu cocok dengan Keluarga Yu.
Dari tubuhnya, jelas terlihat bahwa wanita itu akan mudah mengandung!
"Salam untuk Nyonya Besar Yu," sapa Nian Xiaomu, yang baru saja membuka mulutnya untuk berbicara ketika tangannya digenggam dengan erat.
Wanita tua itu membalikkan badan mendekati Nian Xiaomu dan bertanya, "Nona muda, apakah kau sudah menikah?"
Nian Xiaomu: "…"
"Jika kau masih belum menikah, maukah kau mempertimbangkan cucuku?"
Nian Xiaomu: "…!"
"Cucuku itu tinggi, kaya, dan tampan. Jika kau menikah sekarang, kau bisa langsung menjadi seorang ibu!"
Nian Xiaomu: "…!!!"