Chereads / Nyonya Muda yang Kaya: Istri Tersayang Tuan Muda Xie / Chapter 13 - Apa Kau Berani Menikah Denganku?

Chapter 13 - Apa Kau Berani Menikah Denganku?

"Ibu tersayang, putramu melakukan ini demi kebaikanmu sendiri. Warisan keluarga Xie telah mengajari kita selama ribuan tahun terakhir bahwa ibu penguasa tidak boleh mengurus hal-hal resmi seperti ini." Xie Limo tersenyum ketika dia menjelaskan, menghujani ibunya dengan kehangatan.

"Kau hanya menggodaku. Baiklah, aku yakin anakku akan mengalahkan semua cobaan yang mengadangnya. Aku hanya khawatir karena kau sendirian disana. Kau sudah menginjak umur 30 tahun dan sudah waktunya bagimu untuk membangun sebuah keluarga. Aku juga sudah mendengar tentang kejadian di masa lalu. Lupakanlah itu; kau tidak seharusnya mengingat itu semua sepanjang hidupmu. Itu tidak pantas lagi untuk dikenang. Aku juga pernah mengalaminya. Keluarga Xie kita tidak perlu bekerja sama melalui sebuah pernikahan, aku juga tidak setuju dengan itu. Kau hanya hidup sekali, karena itu hiduplah untuk dirimu sendiri. Kau harus menikahi seorang wanita yang baik dan peduli padamu. Aku percaya dengan penilaianmu."

Wanita di telepon itu mempunyai banyak kata-kata yang tak ada habisnya untuk ia sampaikan; seorang ibu yang khawatir dan cemas, yang peduli dengan putranya.

"Ibu, kau belum pernah melihatnya, bagaimana kau tahu kalau dia tidak pantas?" Xie Limo mengangkat alisnya. Dia selalu merasa nyaman mengobrol dengan ibunya.

"Anakku, kunci dari sebuah pernikahan adalah mengetahui bahwa dia cocok untuk dirimu sendiri dan bahwa kau menyayanginya. Pada akhirnya, orang yang akan menemanimu sepanjang hidupmu adalah istrimu dan bukan orang tuamu. Ayahmu dan aku saling mendukung karena kami berdua saling memahami bahwa kami akan menjadi tua bersama dan bisa saling mengandalkan. Mengenai belahan jiwamu, sebagai orang tua, kami hanya dapat memberimu nasihat. Karena anakku begitu luar biasa, gadis yang dia pilih pastilah gadis yang luar biasa juga. Selama kau menyukainya, aku akan melakukan yang sama. Ayahmu juga tidak akan keberatan."

Setelah Yun Bixue membuat keputusan, dia mengenakan jaketnya dan mengambil kunci. Sesampainya di tempat parkir, dia pergi dengan mobil usangnya. Menginjak pedal gas dengan rasa marah, dia membelah jalanan dan tiba di Luxury Emperor dalam waktu singkat.

Setelah tiba, dia tidak ragu-ragu lagi dan membeli koran terbaru dari penjual keliling di pinggir jalan sebelum langsung menuju kamar presidensial dimana dia pergi di pagi hari tadi.

Melihat pintu yang tertutup, Yun Bixue merasa cemas dan gelisah. Dia takut bahwa pria itu sudah pergi dan Yun Bixue tidak akan memiliki keberanian untuk berbicara dengan jujur dari lubuk hatinya lagi jika dirinya kembali bertemu dengan pria itu di lain hari.

Karena itu dia berdoa di dalam hatinya. Pria itu ada di dalam sana.

"Tok tok tok …." Ketukan yang berhasrat itu terdengar. Alis Xie Limo sedikit menyatu ketika dia memindahkan pengendali jarak di tangannya. Pintu terbuka perlahan.

Yun Bixue berdiri di dekat pintu dan menatap Xie Limo dengan tenang di depannya; mata pria itu yang jernih dan cemerlang seperti cahaya bintang.

Yun Bixue menarik napas dalam-dalam lalu berjalan menuju Xie Limo, kemudian meletakkan koran di hadapan pria itu seolah-olah menantangnya. "Xie Limo, aku akan menikahimu. Apa kau berani menikah denganku?"

Setelah berbicara, Yun Bixue menatap Xie Limo dengan lebar, seakan-akan berusaha menangkap setiap perubahan dalam ekspresi dan emosi pria itu.

Sayang sekali pria itu sedang duduk. Yang bisa dilihat oleh Yun Bixue hanyalah wajah pria itu yang mencolok dan bulu matanya yang panjang, menyembunyikan kilauan yang datang dari matanya.

Karena Yun Bixue sudah selesai dengan kata-katanya, Yun Bixue tidak membiarkan dirinya pergi dari sana.

Setelah beberapa lama, ketika keberanian dan semangatnya perlahan berkurang, Xie Limo akhirnya mengangkat kepalanya sedikit. Menunjukkan sepasang matanya yang memabukkan, yang tampak bisa menghangatkan seluruh hati Yun Bixue secara instan. "Ayo kita pergi ke Biro Administrasi Sipil untuk mendaftar. Percaya padaku, calon Nyonya Xie di masa depan, aku tidak akan membiarkanmu menyesali ini.:"

Dengan pernyataan itu, perasaan Yun Bixue yang tenggelam kemudian melayang kembali. Wanita itu memancarkan senyumnya yang paling manis; senyum manis yang menular.

Tepat pada saat dia merasa putus asa, pria itulah yang menawarkan kehangatan dan harapan padanya. "Tuan Muda Xie, aku akan menjadi istri yang baik dan aku tidak akan membuatmu menyesali keputusanmu hari ini."

Sekarang, hatinya terasa ringan. Dia akhirnya mengerti sebuah pepatah lama—setelah melalui semua kesulitan, kesuksesan akan menanti di saat terakhir.